Top 3 Islami: Jangan Risau Sakit di Akhir Ramadhan, Itu Kabar Gembira Kata Syekh Ali Jaber, Kok Bisa?

Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah topik mengenai sholat kafarat di Jumat terakhir Ramadhan, penjelasan Buya Yahya dan Ustadz Abdul Somad (UAS)

oleh Muhamad Ridlo Diperbarui 26 Mar 2025, 06:30 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2025, 06:30 WIB
Syekh Ali Jaber dan Buya Yahya
Syekh Ali Jaber dan Buya Yahya. (Dok. Liputan6.com dan YouTube Al Bahjah TV)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sehat dan sakit tak ada yang merencanakan. Sering terjadi, pada akhir Ramadhan seseorang justru sakit.

Lantaran sakit, seseorang tak bisa melaksanakan ibadah dengan maksimal. Alhasil, orang yang sakit di akhir Ramadan galau dan khawatir lantaran tak bisa menunjukkan performa terbaik.

Namun, Ustadz Khalid Basalamah justru memberikan pandangan berbeda. Menurut dia, sakit di bulan Ramadhan justru merupakan kabar gembira. Kok Bisa?

Ulasan Ustadz Khalid Basalamah mengenai sakit di akhir Ramadhan merupakan kabar gembira menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Selasa (25/3/2025).

Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah topik mengenai sholat kafarat di Jumat terakhir Ramadhan, penjelasan Buya Yahya dan Ustadz Abdul Somad (UAS).

Sementara, artikel ketiga terpopuler yaitu kapan lebaran Idul Fitri Muhammadiyah, NU dan pemerintah.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Promosi 1

Simak Video Pilihan Ini:

1. Sakit di Akhir Ramadhan? Jangan Bersedih, Syekh Ali Jaber Ungkap 3 Kabar Gembira

Gus Baha dan Syekh Ali Jaber
Gus Baha dan Syekh Ali Jaber. (YouTube Bolo Pusat dan Yayasan Syekh Ali Jaber)... Selengkapnya

Sakit adalah kondisi ketika tubuh atau bagian tubuh merasa tidak nyaman karena menderita sesuatu, misalnya demam, sakit perut, sakit gigi, sakit lambung, dan sebagainya. Sakit bisa dialami oleh siapa saja, tak mengenal muda dan tua.

Sakit bisa dirasakan kapan saja, termasuk di sepuluh akhir Ramadhan. Sakit di akhir Ramadhan tentu akan memberikan efek terhadap kualitas ibadah seseorang, apalagi sebelum-sebelumnya sangat rajin tadarus Al-Qur’an dan menjaga sholat sunnah.

Pada sepuluh terakhir Ramadhan memang momentum yang sangat baik untuk meningkatkan amal saleh karena pada salah satu malamnya terdapat Lailatul Qadar. Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Orang yang mendapatkan Lailatul Qadar akan diampuni dosa-dosanya.

Jangan dulu bersedih ketika mengalami sakit di sepuluh akhir Ramadhan yang bisa mengurangi kesempatan memperbanyak ibadah. Pendakwah kelahiran Madinah, Syekh Ali Jaber semasa hidupnya pernah mengungkap tiga kabar gembira bagi orang sakit.

“Suatu berita gembira bagi orang yang sakit, Pertama, dihapuskan dosanya. Kedua, dinaikkan derajatnya. Ketiga, dikabulkan doanya,” kata Syekh Ali Jaber dikutip dari YouTube Bunda Jaman Now, Senin (24/3/2025).

Selengkapnya baca di sini

2. Adakah Sholat Kafarat di Jumat Terakhir Ramadhan yang Bisa Ganti Sholat Sepanjang Hidup? Buya Yahya dan UAS Menjawab

tata cara sholat kafarat 4 rakaat
tata cara sholat kafarat 4 rakaat ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Pada Jumat terakhir Ramadhan ada satu sholat yang biasa diamalkan oleh sebagian muslim. Namanya adalah sholat kafarat atau sholat al-bara’ah. 

Sholat kafarat Jumat terakhir Ramadhan memiliki keutamaan bisa mengganti sholat yang pernah ditinggalkan, bahkan sampai ratusan tahun lamanya. Dengan keutamaan seperti ini, siapa sih yang tidak mau melaksanakan sholat tersebut?

Namun sebelum melaksanakannya, penting untuk diketahui bagaimana hukum melaksanakan sholat kafarat pada Jumat terakhir Ramadhan. Jemaah Al Bahjah pernah menanyakannya langsung kepada KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.

Apakah memang ada sholat kafarat di Jumat terakhir Ramadhan yang keutamaannya bisa mengganti sholat sepanjang hidup yang pernah ditinggalkan? Buya Yahya kemudian menjawabnya dengan gamblang.

Selain Buya Yahya, permasalahan serupa juga pernah dibahas oleh Ustadz Abdul Somad atau UAS. Simak juga penjelasan dari pandangan UAS.

Selengkapnya baca di sini

3. Kapan Idul Fitri 2025 Menurut Muhammadiyah, NU dan Pemerintah? Cek di Sini

Ilustrasi - Bendera Muhammadiyah. (Foto: muhammadiyah.or.id/Liputan6.com)
Ilustrasi - Bendera Muhammadiyah. (Foto: muhammadiyah.or.id/Liputan6.com)... Selengkapnya

Hari Raya Idul Fitri 2025 atau yang biasa disebut Lebaran, adalah hari raya umat Islam yang dirayakan setelah berakhirnya bulan Ramadhan. Pada Hari Raya Idul Fitri, umat Islam merayakan kemenangan setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh.

Idul Fitri dirayakan pada tanggal 1 Syawal dalam penanggalan kalender Hijriah. Pada hari ini, umat Islam melakukan salat Idul Fitri, yang biasanya dilakukan di masjid atau lapangan terbuka. Setelah sholat, umat Islam biasanya melakukan kegiatan seperti berkunjung ke sanak keluarga, memberikan hadiah, dan berbagi makanan.

Idul Fitri juga merupakan hari untuk memohon maaf dan keampunan kepada Allah SWT dan kepada sesama manusia. Umat Islam biasanya melakukan kegiatan seperti halal bihalal, yaitu memohon maaf dan keampunan kepada sesama.

Dalam merayakan Idul Fitri, umat Islam di berbagai negara memiliki tradisi dan kegiatan yang berbeda-beda. Namun, inti dari perayaan Idul Fitri adalah sama, yaitu untuk merayakan kemenangan setelah menjalani ibadah puasa dan untuk memohon maaf dan keampunan kepada Allah SWT dan kepada sesama manusia.

Sebentar lagi umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Idul Fitri 2025. Lantas kapan Hari Raya Idul Fitri 2025 yang sebentar lagi akan tiba

Berikut ini penetapan 1 Syawal 1446 H menurut Muhammadiyah, NU dan Pemerintah.

Selengkapnya baca di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya