Liputan6.com, Jakarta - Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta menjadi titik keberangkatan utama bagi pemudik menjelang Lebaran. Dalam rangka mengantisipasi lonjakan penumpang, pihak bandara mengimbau agar para pemudik datang lebih awal dari jadwal keberangkatan mereka.
Hal ini disampaikan oleh Alyudha Heru Librawan, Assistant Manager of Airside Operation & Landside Service Bandara Halim Perdanakusuma, dikutip dari Antara, Rabu lalu (26/3/2025).
“Berangkat minimal 2 jam dari jadwal keberangkatan untuk antisipasi lonjakan,” kata Alyudha.
Advertisement
Selain itu, Alyudha juga mengingatkan pemudik untuk tidak membawa benda-benda mencurigakan, terutama yang berbentuk metal dan dapat mengeluarkan api. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses pemeriksaan keamanan di bandara tidak terhambat.
Selama arus mudik Lebaran yang berlangsung dari 21 Maret hingga 11 April, Bandara Halim Perdanakusuma telah menyiapkan sejumlah posko untuk mendukung para pemudik. Terdapat posko terpadu dan posko kesehatan yang beroperasi 24 jam selama periode tersebut.
“Kami ingin memastikan bahwa semua pemudik mendapatkan pelayanan yang baik dan nyaman,” tambah Alyudha.
Posko bidan juga akan dibuka, yang rencananya akan beroperasi dari 27 Maret hingga 3 April 2025. “Posko ini akan memberikan sosialisasi pengetahuan seputar kesehatan dan perawatan bagi perempuan, termasuk ibu hamil dan anak-anak,” jelasnya.
Di posko tersebut, pemudik juga dapat menjalani pemeriksaan kesehatan standar seperti cek tensi dan pemberian vitamin. “Intinya edukasi bagi para penumpang. Kami ingin mereka merasa aman dan nyaman selama perjalanan,” ungkap Alyudha.
Prediksi Lonjakan Penumpang Menjelang Lebaran
Menurut data yang dirilis oleh Otoritas Bandara Halim, dari tanggal 21 hingga 25 Maret, telah terjadi sebanyak 580 penerbangan dengan total penumpang mencapai 40.703 orang serta 1.141 ton kargo. Pihak bandara memprediksikan bahwa pada Jumat atau H-3 Lebaran 2025, jumlah penumpang harian bisa mencapai 12.000 orang.
“Sesuai prediksi awal, sebenarnya Jumat (28/3) atau H-3 bisa mencapai 11-12 ribu penumpang per hari,” imbuh Alyudha.
Namun demikian, Alyudha menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan penumpang. Persiapan yang matang telah dilakukan dari segi petugas keamanan, keselamatan, kesehatan, dan juga layanan.
“Kami ingin semua pemudik merasa aman dan nyaman saat menggunakan Bandara Halim Perdanakusuma,” tutupnya.
Advertisement
Infografis
