Polemik Suntikan Dana Rp71 Miliar untuk Bisnis Es Doger, Ini Jawaban Gibran

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bicara soal suntikan dana puluhan miliar rupiah untuk bisnis es doger miliknya

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jan 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2022, 13:00 WIB
Chef Arnold bersama Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming
Chef Arnold bersama Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Solo - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menganggap suntikan dana puluhan miliar rupiah untuk bisnis es doger miliknya yang sempat dipertanyakan oleh sejumlah pihak merupakan hal wajar.

"(Bisnis es doger) itu 'kan sudah lama. Kok baru gimana," katanya di Solo, Selasa.

Gibran mengatakan suntikan dana sebesar Rp71 miliar untuk pengembangan bisnisnya tersebut berasal dari "Venture Capital" (VC).

"Ya, kayak gitu cara kerjanya, (Rp71 miliar) untuk pembukaan cabang. Biasa. Mangkokku (bisnisnya yang lain) bedo meneh, duite luwih gede meneh. Mengko do kaget kabeh (beda lagi, dananya lebih besar. Nanti kaget semua)," katanya, dikutip Antara.

Menurut Gibran, tidak ada yang perlu dipermasalahkan dari adanya suntikan dana tersebut. Apalagi, uang tersebut langsung masuk ke perusahaan.

"Duite 'kan ra mlebu aku, duite kan mlebu perusahaan (Uangnya kan tidak masuk ke saya, masuk ke perusahaan). Opo (apa) yang salah, raono enteke nek golek kesalahan (tidak ada habisnya kalau cari kesalahan)," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Gibran Minta Pembuktian

Perang Kuliner Gibran Rakabuming vs Kaesang Pangarep
Putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep menunjukkan kemasan kuliner Sang Pisang dan Markobar saat launching outlet baru di Cikini, Jakarta, Minggu (11/3). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Menyinggung soal tudingan negatif beberapa pihak yang menghampirinya akhir-akhir ini, ia enggan banyak menanggapi, termasuk jika tudingan tersebut memiliki muatan politik.

"Kalau janggal, janggale opo. Kalau golek-golek (cari) kesalahan nggo (untuk) alat politik yo raono enteke (tidak ada habisnya)," katanya.

Sebelumnya, dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun melaporkan kakak beradik Gibran dan Kaesang Pangarep yang merupakan putra pertama dan ketiga Presiden Joko Widodo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (10/1), terkait dengan tindak pidana korupsi dan atau tindak pidana pencucian uang berkaitan dengan dugaan korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) relasi bisnis anak Presiden dengan grup bisnis yang diduga terlibat pembakaran hutan.

Terkait hal itu, Gibran tak ingin terlalu menanggapi. Dia hanya meminta pelapor segera membuktikan tuduhan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya