Umat Katolik Doakan Buya Syafii Maarif, Pejuang Persaudaraan dan Kemanusiaan

Atas nama umat Katolik Keuskupan Agung Semarang, baik yang di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Jawa Tengah, kata dia, menghaturkan bela duka yang mendalam atas wafat Buya Syafii Maarif, cendekiawan Muslim yang juga Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (1998-2005)

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mei 2022, 22:16 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2022, 22:15 WIB
Presiden Jokowi Bertakziah ke Persemayaman Almarhum Buya Syafii Maarif
Presiden Joko Widodo berdoa di depan jenazah almarhum Buya Syafii Maarif di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, Jumat (27/5/2022). (Foto:Muchlis Jr-Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Semarang - Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko mengemukakan bahwa tokoh bangsa Ahmad Syafii Maarif yang berpulang pada Jumat, sebagai pribadi yang sungguh-sungguh memperjuangkan imannya secara nyata di tengah masyarakat dalam semangat persaudaraan.

"Kita Bangsa Indonesia sangat kehilangan sosok pribadi yang mencintai Indonesia dan mencintai masyarakat Indonesia dan selalu memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan," ujarnya, melalui kanal Youtube Komsos Keuskupan Agung Semarang (Unit Pengembangan Pastoral Komunikasi KAS) yang dipantau dari Magelang, Jawa Tengah, Jumat, dikutip Antara.

Atas nama umat Katolik Keuskupan Agung Semarang, baik yang di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Jawa Tengah, kata dia, menghaturkan bela duka yang mendalam atas wafat Buya Syafii Maarif, cendekiawan Muslim yang juga Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (1998-2005) itu.

Buya Syafii Maarif yang lahir di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau, Sumatera Barat, pada 31 Mei 1935, meninggal dunia pada Jumat, pukul 10.15 WIB di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta.

​Buya Syafii sempat dirawat di RS tersebut sejak 14 Mei 2022 karena mengalami sesak napas. Pada Maret 2022, Buya Syafii juga sempat dirawat di rumah sakit yang sama karena mengalami serangan jantung ringan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Tokoh Lintas Agama Datang Melayat

Uskup Rubiyatmoko mengemukakan bahwa umat Katolik berdoa untuk anugerah rahmat kebahagiaan abadi dari Tuhan Yang Maha Rahim kepada Buya Syafii Maarif dan melimpahkan berkah keteguhan hati kepada keluarga yang ditinggalkan serta keluarga besar Muhammadiyah.

"Kami juga berdoa semoga Tuhan, melalui peristiwa ini, senantiasa melindungi Bangsa Indonesia," kata dia.

Dia juga menyampaikan selamat jalan ke keabadian kepada Buya Syafii Maarif.

"Buya, sugeng tindak (selamat jalan) dan terima kasih atas cinta dan keteladanan dalam membela kemanusiaan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Semoga kami generasi penerus ini bisa melanjutkan keteladanan ini, demi kesejahteraan dan kesatuan Bangsa Indonesia," ujar dia.

Jenazah Buya Syafii Maarif dibawa dari RS PKU Muhammadiyah Gamping ke Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, untuk dilakukan shalat jenazah oleh umat Islam dan para tokoh. Hadir pula para pemuka lintas agama untuk melayat.

Presiden Joko Widodo mengikuti shalat jenazah yang dipimpin Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di masjid tersebut, sebelum jenazah Buya Syafii Maarif dimakamkan di Taman Makam Husnul Khotimah di Dusun Donomulyo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya