Liputan6.com, Yogyakarta - Gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer menjadi penyebab bumi menjadi lebih panas dalam beberapa abad terakhir. Terdapat berbagai macam gas rumah kaca, salah satunya gas metana (CH4).
Gas metana adalah gas rumah kaca yang paling melimpah kedua setelah karbondioksida. Gas metana bahkan menangkap panas kira-kira 30 kali lebih banyak dari pada karbondioksida.
Rupanya gas metana di udara juga disumbang oleh sapi. Ya, sapi menghasilkan gas metana dalam dua cara utama, melalui pencernaannya dan melalui kotorannya. Artinya sapi penyumbang gas rumah kaca juga.
Advertisement
Dikutip dari berbagai sumber, sapi adalah bagian dari kelompok hewan yang disebut ruminansia. Ruminansia memiliki perut dengan empat ruang yang berbeda.
Baca Juga
Ruang pertama pada sistem pencernaan sapi disebut rumen. Rumen adalah rumah bagi ekosistem mikroorganisme yang kompleks, seperti bakteri, jamur, dan protozoa.
Beberapa bakteri dan protozoa memecah gula dan pati dari tanaman. Lainnya memecah selulosa yang membentuk dinding sel tanaman.
Ruang kedua adalah retikulum. Pada ruang itu tanaman yang sulit dicerna, seperti rumput, disimpan. Tanaman dimuntahkan dan dikunyah lagi dan lagi.
Mengunyah berulang-ulang itu membantu memecah makanan secara fisik. Ruang ketiga adalah omasum yang berperan secara mekanis memecah makanan lebih jauh.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Makanan yang Menghasilkan Gas Metana Lebih Banyak
Ruang keempat adalah abomasum, tempat nutrisi diekstraksi dari makanan. Makanan kemudian dilanjutkan melalui proses pencernaan.
Proses penting yang disebut fermentasi enterik terjadi di dalam rumen. Saat itulah bakteri memecah karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana.
Produk akhir fermentasi enterik oleh bakteri seperti asam lemak volatil (VFA) serta gas, seperti karbon dioksida dan gas metana. Sapi melepaskan gas metana terutama melalui sendawa mereka (bersendawa), sisanya keluar sebagai perut kembung (kentut).
Ada beberapa jenis makanan yang membuat sapi menghasilkan gas metana lebih banyak. Misalnya, mencerna jerami dan rumput menghasilkan lebih banyak gas metana daripada jagung. Bahkan satu ekor sapi diperkirakan mampu menghasilkan 250 hingga 500 liter gas metana setiap hari.
Advertisement