Nasib Tragis Wanita Muda di Kebumen, Tewas Dirampok saat Telepon Calon Suami

Seorang penjual angkring inisial SP (27) warga Desa Karangpule, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, meninggal dunia dengan luka robek pada bagian kepala

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jun 2022, 00:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2022, 00:00 WIB
Wanita muda penjual angkringan tewas diduga jadi korban perampokan sadis. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen)
Wanita muda penjual angkringan tewas diduga jadi korban perampokan sadis. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen)

Liputan6.com, Jakarta Seorang penjual angkring inisial SP (27) warga Desa Karangpule, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, meninggal dunia dengan luka robek pada bagian kepala.

Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin saat dikonfirmasi mengatakan, ada dugaan pencurian dengan kekerasan alias perampokan dalam kasus itu.

Perempuan malang itu pertama kali ditemukan oleh calon suaminya DS (31) sesaat komunikasi melalui sambungan telepon terputus, sekitar pukul 00.30 WIB, Jumat (24/6/2022).

Saat keduanya berkomunikasi, tiba-tiba sambungan telepon terputus, serta korban sempat teriak dan mengaduh kesakitan.

"Kasus ini masih kita selidiki. Ada dugaan pencurian dengan kekerasan dalam kasus itu," jelas AKBP Burhanuddin didampingi Kasat Reskrim AKP Kadek Pande Apridya, melalui keterangan tertulis, Jumat (24/6/2022).

Setelah sambungan telepon terputus, saksi yang curiga mendatangi korban pembunuhan itu di warung angkring tempatnya berjualan.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Ditemukan Bersimbah Darah

Wanita muda penjual angkringan tewas diduga jadi korban perampokan sadis. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen)
Wanita muda penjual angkringan tewas diduga jadi korban perampokan sadis. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen)

Saat di warung angkring rupanya korban tidak ada. Lalu pencarian dilanjutkan ke Musala At Taqwa, karena sempat meminta ditemani buang air melalui sambungan telepon tadi.

Rintihan dari arah pekarangan depan musala, menuntun DS ke tempat korban tergeletak dengan posisi tertelungkup berlumuran darah di bawah pohon pisang.

Karena parahnya luka yang diderita, korban akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 03.10 WIB saat mendapatkan penanganan medis di RS PKU Muhammadiyah Sruweng.

"Kita menemukan kapak di TKP, tapi kita belum bisa memastikan apakah alat itu yang digunakan untuk membunuh korban," ungkap AKP Kadek.

Lanjut AKP Kadek, saat ini korban tengah di autopsi di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Banyumas guna kepentingan penyelidikan.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya