Liputan6.com, Semarang - Purbalingga merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah terkenal sebagai sentra industri sejak zaman kolonial. Salah satu bukti sejarahnya adalah dengan adanya kompleks makam kuno yang terletak di sudut timur kota Purbalingga.
Pemakaman yang berada di depan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga ini disebut dengan Kerkhof, masyarakat setempat menyebutnya Setana Landa. Orang yang dimakamkan di sini rata-rata berdarah Belanda.
Secara harfiah, Kerkhof berasal dari dua kata, yakni Kerk yang berarti gereja dan Hof berarti halaman. Jadi, Kerkhof adalah halaman gereja.
Advertisement
Baca Juga
“Tetapi dulu orang Belanda katanya kalau meninggal kuburannya di halaman gereja, sehingga kemudian Kerkhof menjadi pemakaman. Makanya disebut Kerkhof. Orang di lingkungan situ menyebutnya Setana Landa. Setana kan kaya makam dan itu terkenal angker,” terang Pemerhati sejarah Purbalingga, Gunanto Eko Saputro dikutip dari YouTube Jurnalis Kampung, Sabtu (25/6/2022).
Gunanto melanjutkan, pemakaman tersebut memang dikhususkan untuk orang-orang Belanda yang dulunya berdinas di Purbalingga. Semua yang dimakamkan di situ adalah orang sipil, bukan militer.
“Jadi administratur pemerintahan, administratur pabrik gula, administratur tembakau yang berlokasi di Purbalingga dan keluarganya,” Gunanto menyebutkan pekerjaan-pekerjaan orang Belanda yang dimakamkan di situ.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Bangunan Gereja dan Makam Tertua
Dalam komplek makam Kerkhof tersebut terdapat bangunan kecil yang dulunya adalah gereja. Gereja ini difungsikan sebagai tempat persemayaman jenazah sebelum dimakamkan.
Namun sekarang, bangunan tersebut difungsikan menjadi penampungan alat-alat sampah yang dikelola oleh dinas lingkungan hidup (DLH).
Selain itu, di kompleks pemakaman itu terdapat pula makam tertua yang usianya lebih dari 100 tahun. Makam tersebut bernama Caboline van Hakk yang wafat pada tahun 1865.
Gunanto mengungkap hal berbeda dari pemakaman Kerkhof di Purbalingga. Kata dia, biasanya orang-orang mengorientasikan makam itu selatan dan utara. Akan tetapi, di kompleks makam ini timur dan barat.
“Jadi berbeda dengan pemakaman orang kita. Makanya yang dimakamkan di situ rata-rata orang Belanda,” ungkap dia.
Advertisement
Misteri Tentara Belanda Menenteng Kepala
Pemerhati sejarah Purbalingga juga mengungkap mitos di balik makam Kerkhof Purbalingga yang masih menjadi misteri. Ia menyebut mitosnya ada tentara Belanda berpakaian seperti orang Belanda menenteng kepala.
“Cerita hantunya di situ, tapi ada yang ngomong juga ada Noni Belanda. Itu mitos-mitos yang berkembang,” katanya.
Meski terkenal dengan mitosnya, Gunanto mengatakan kalau kompleks makam Kerkhof tersebut menjadi bukti bahwa Purbalingga pada era kolonial menjadi tempat yang cukup penting. Pada era kolonial, ada dua pabrik gula dan satu pabrik tembakau milik Belanda.
Maka dari itu, Gunanto menyarankan agar kompleks makam Kerkhof di Purbalingga menjadi tempat wisata sejarah. Nantinya para pelajar baik tingkat SD maupun SMP bisa berkunjung ke Setana Landa.
“Kalau itu dibuka jadi tempat wisata (pasti) menarik. Kalau kita bicara di Jakarta di Bogor, ada makam Belanda yang untuk wisata juga. Arsitekturnya menarik untuk masuk film, video klip, wedding bahkan. Ini salah satu yang bisa dikemas jadi tempat wisata sejarah,” tandasnya.