Luhut Pastikan Pengembangan Borobudur Sebagai DPSP Tidak Mangkrak

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjamin proyek pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) tidak akan mangkrak dan harus rampung pada 2024 mendatang, termasuk Candi Borobudur

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jul 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2022, 06:00 WIB
Candi Borobudur
Patung-patung Buddha terlihat di candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia 10 Mei 2016. Pada 2016 arsip pemugaran Candi Borobudur 1973-1983 beserta arsip lainnya diajukan ke UNESCO sebagai Memory of the World. (AFP Photo/Goh Chai Hin)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjamin proyek pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) tidak akan mangkrak dan harus rampung pada 2024 mendatang, termasuk Candi Borobudur.

Lima DPSP yang tengah terus dikebut pengembangannya yaitu Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi Utara.

"Semua rencana perencanaan yang kita lakukan secara terintegrasi itu bisa selesai sesuai target kita tahun 2024. Jadi kita tidak ingin ada proyek-proyek yang mangkrak. Sekarang, kelihatan progresnya cukup bagus," katanya dalam konferensi pers Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Jakarta, Jumat, dikutip Antara.

Luhut mengatakan pengembangan lima DPSP hingga 2024 membutuhkan anggaran sebesar Rp18,9 triliun. Ia mengatakan saat ini pemerintah terus menyisir satu per satu setiap proyek agar tidak ada penyalahgunaan anggaran.

Ia pun menegaskan pemerintah mengerjakan proyek tersebut secara terintegrasi dengan tetap melakukan evaluasi berkala.

"Tidak ada yang tidak baik tanpa integrasi dan tidak ada proyek itu bisa jalan tanpa evaluasi. Makanya kita putuskan sampai 2024 tuntas ini semua Rp18,9 triliun. Sekarang kita lagi sisir satu-satu. Kita check, recheck and check again sehingga penggunaan dana benar dilakukan," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Libatkan 3 Kementerian

Pengecekan melibatkan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, tim Kemenko Marves serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Kita atur cek satu-satu rapat itu Pak Sandi Uno dengan Odo (Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves) dan tim, dan Kementerian PUPR melihat lagi satu-satu angka itu, betul melakukan itu, saya jamin penyalahgunaan anggaran di situ kecil," imbuhnya.

Luhut pun mengatakan pengecekan dilakukan pula agar tidak ada proyek mangkrak di pemerintahan baru nanti.

"Supaya nanti ada pemerintahan baru, tidak ada proyek-proyek yang mangkrak karena tidak dicek. Tidak ada proyek mangkrak karena tidak dilakukan evaluasi di sana sini. Saya ditugasin Presiden untuk itu, saya pastikan itu tidak boleh mangkrak," katanya.

Diketahui, Candi Borobudur kerap disebut-sebut sebagai satu di antara 7 Keajaiban Dunia. Ternyata, candi Buddha di Magelang, Jawa Tengah tersebut bukanlah salah satu yang ada dalam daftar.

Dikutip dari laman resmi New 7 Wonders of the World, Senin (18/7/2022), daftar 7 Keajaiban Dunia terdiri atas Tembok Besar China, Petra Yordania, Colosseum Italia, Machu Picchu Peru, Taj Mahal India, Patung Kristus Sang Penebus Brasil, dan Chichén Itzá Meksiko. Daftar ini diumumkan melalui deklarasi resmi tentang 7 Keajaiban Dunia di Lisbon pada 7 Juli 2007 lalu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya