Wikipedia Banyak Dipakai Hakim dan Pengaruhi Keputusan Hukum, Padahal Tidak Selalu Akurat

Mengutip engadget.com, Wikipedia dapat memengaruhi keputusan hakim ketika ada artikel yang membahas kasus yang relevan. Para ilmuwan mengatakan, keberadaan halaman Wikipedia untuk sebuah kasus meningkatkan kutipannya lebih dari 20 persen.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 30 Jul 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2022, 16:00 WIB
Wikipedia
Ilustrasi Wikipedia

Liputan6.com, Semarang - Penelitian yang dilakukan oleh Computer Science & Artificial Intelligence Laboratory (CSAIL) Institut Teknologi Massachusetts, Amerika Serikat mengungkap bahwa Wikipedia banyak dipakai hakim untuk menentukan keputusan hukum.

Mengutip engadget.com, Wikipedia dapat memengaruhi keputusan hakim ketika ada artikel yang membahas kasus yang relevan. Para ilmuwan mengatakan, keberadaan halaman Wikipedia untuk sebuah kasus meningkatkan kutipannya lebih dari 20 persen.

Penelitian yang dipimpin oleh Neil Thompson itu dilakukan dengan melibatkan mahasiswa hukum. Mahasiswa diminta menulis lebih dari 150 artikel tentang keputusan Mahkamah Agung Irlandia. 

Kemudian beberapa tulisan tersebut diunggah secara online (seperti Wikipedia) di mana  hakim, pengacara, dan panitera dapat menggunakannya. Sisanya hanya disimpan secara offline untuk membantu memahami bahwa artikel yang dibutuhkan tidak ada di Wikipedia.

“Sifat acak menunjukkan hubungan sebab akibat yang sebenarnya antara artikel dan kutipan,” kata Neil Thompson dikutip Sabtu (30/7/2022).

Hasilnya, tulisan dalam Wikipedia membantu hakim dalam menentukan keputusan hukum lebih dari 20 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Tidak Selalu Akurat

Wikipedia
Wikipedia.

Menurut tim peneliti, temuan tersebut berpotensi bermasalah. Sebab, Wikipedia yang saat ini sering dijadikan rujukan acapkali informasinya tidak selalu akurat. 

Jika hakim banyak mengutip Wikipedia akan ada risiko yang terjadi. Misalnya, hakim mengeluarkan putusan berdasarkan artikel yang cacat, atau aktor jahat dapat memanipulasi entri untuk mencondongkan hasil persidangan. 

Menurut penulis studi Brian Flanagan, setiap keputusan hukum yang berdasar dari situs online baik Wikipedia maupun lainnya harus diverifikasi, bersifat komprehensif, dan berasal dari sumber ahli.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya