Mengintip Pestanya Pencinta Keris se-Indonesia di Yogyakarta

Kehadiran Musyawarah Agung Senapati Nusantara (MAS) 2022 bersamaan dengan bursa dan pameran keris di Hotel Ros In Yogyakarta pada 16 sampai 18 September 2022 menjadi pelipur lara

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Sep 2022, 23:43 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2022, 23:40 WIB
Musyawarah Agung Senapati Nusantara
Perhelatan induk organisasi 73 paguyuban keris se-Indonesia ini digelar bersamaan dengan bursa keris terbesar Indonesia pada 16 sampai 18 September 2022.

Liputan6.com, Yogyakarta - Pandemi Covid-19 membuat seluruh sendi kehidupan masyarakat terdampak, tak terkecuali dunia perkerisan nasional. Sejak awal 2020, tidak ada kegiatan besar yang mempertemukan pemerhati dan pencinta keris di Indonesia.

Kehadiran Musyawarah Agung Senapati Nusantara (MAS) 2022 bersamaan dengan bursa dan pameran keris di Hotel Ros In Yogyakarta pada 16 sampai 18 September 2022 menjadi pelipur lara. Emosi mereka pun campur aduk antara menangis haru dan bersyukur.

“Kami, panitia MAS sampai nangis, semalam sampai nangis semua, barengan nangis dan mengucap syukur. Antusiasme dan semangat kawan-kawan benar-benar seperti slogan MAS 2022 ini yakni Keris Nusantara untuk Indonesia Bangkit,” ujar Ketua Pelaksana Harian Senapati Nusantara MM Hidayat.

Pada hari pertama MAS, Jumat (16/9/2022), sebanyak 85 persen dari 73 paguyuban yang tergabung dalam Senapati Nusantara sudah hadir.

Bursa keris pun menambah stand dari 70 hingga 160 meja yang melayani jual beli keris. Para pelaku bursa keris datang dari seluruh penjuru nusantara; Jawa Timur dan Madura, Bali dan Lombok, Sulawesi, Sumatera, Jakarta, Jabar, Solo, Yogyakarta, Semarang, dan daerah-daerah yang bahkan belum bergabung menjadi anggota Senapati Nusantara.

“Semalam ada tambahan satu anggota paguyuban lagi, dari Jombang,” kata Hidayat.

Antusiasme para pelaku budaya dan spiritual keris serta para pelaku bursa keris ternyata juga sama dengan antusiasme para kolektor dan masyarakat umum peminat keris.

Pada hari pertama kemarin sebuah stan penjualan melaporkan sudah sukses mendapat penjualan senilai Rp 90 juta. Dari Jabar dan Surabaya melaporkan masing-masing sukses menjual Rp 150 jutaan.

Hidayat memperkirakan nilai transaksi bursa keris pada hari pertama sudah mencapai Rp 1 miliar.

“Perilaku kolektor juga edan-edan seperti menumpahkan kegembiraannya, mereka banyak yang masang tulisan siap barter dengan keris di mobilnya masing-masing. Padahal harga mobil-mobil kolektor itu minimal Rp 250 juta, mereka rindu membeli keris hebat,” tuturnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya