Ingin Penghasilan Pasif Mengalir, Cek Cara Investasi Tanah dan Ternak Domba Ini

Belum banyak orang yang tahu bagaimana mendapatkan penghasilan pasif yang minim risiko.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Okt 2022, 21:08 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2022, 14:50 WIB
Agrowisata Bali Ndeso.
Salah satu cara mendapatkan penghasilan pasif adalah dengan mengikuti Agrowisata Bali Ndeso.

Liputan6.com, Solo - Punya penghasilan pasif atau passive income adalah impian banyak orang. Namun, belum banyak orang yang tahu bagaimana mendapatkan penghasilan pasif yang minim risiko.

Setidaknya, ada tiga jenis penghasilan pasif. Pertama, berbasis paper asset seperti saham, reksadana, dan deposito.

Kedua, menjalankan bisnis tanpa harus terlibat aktif, misal, seperti usaha percetakan, kavling produktif, dan minimarket. Ketiga, penghasilan pasif lewat properti yang disewakan, seperti indekos, penginapan, dan sebagainya.

Salah satu penghasilan pasif yang lumayan menjanjikan adalah investasi tanah. Alasannya, harga tanah di Indonesia terus mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahun,

Berinvestasi di tanah yang bersertifikat dapat dikatakan selalu mendapatkan keuntungan dan tidak pernah rugi. Terlebih lagi jika dijalankan usaha di atasnya.

Selain mendapatkan double income dan capital gain, mereka juga akan memperoleh hasil dari usaha yang dijalankan tanpa depresiasi. Apabila dibandingkan dengan pertumbuhan investasi emas yang kurang lebih hanya 7 persen per tahun, konsep investasi ini dapat memproyeksikan keuntungan yang lebih besar.

Salah satu konsep investasi kepemilikan tanah kavling SHM dengan peternakan domba terintegrasi adalah Agrowisata Bali Ndeso yang berlokasi di Karanganyar, Solo Raya.

Pada 16 Oktober 2022, Jowopro Group akan mengadakan Gathering Meet and Greet di Agrowisata Bali Ndeso yang menghadirkan kurang lebih 500 calon investor. Semua peserta berkesempatan memiliki kavling produktif dengan peternakan domba bahkan dengan Villa Mountain Cottage Tawangmangu.

Pengelolaan pun syirkah mudharabah oleh manajemen profesional dengan risiko paling rendah dan proyeksi keuntungan hingga 24 persen per tahun. 

“Agrowisata Bali Ndeso menjadi solusi untuk tabungan pensiun, namun tetap berpenghasilan. Pemilik kavling kandang akan memiliki bagi hasil untung dua sampai empat bulan sekali tanpa repot beternak, bersihkan kandang, kasih pakan, sampai penjualan,” ujar Riyanto, Direktur PT Jowopro Indonesia Group, dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/10/2022).

Melalui website resmin Jowopro.com, lebih dari 50 pemilik lahan Agrowisata Bali Ndeso tahap satu telah mendapatkan bagi hasil.

“Saya beruntung sudah mendapatkan lahan tanah pastinya, plus domba yang akan berkembang sepanjang masa” kata Paryono, salah satu pemilik lahan di Agrowisata Bali Ndeso.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya