MAN 2 Malang Hentikan PTM usai Seorang Siswa Positif Covid-19 dan Tulari Teman-Temannya

Siswa tersebut diduga tertular Covid-19 usai menghadiri pernikahan di Malang Selatan beberapa waktu lalu.

oleh Fauzan diperbarui 18 Jan 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi Sekolah
Ilustrasi sekolah (dok. Pixabay.com/Wokandapix)

Liputan6.com, Malang - Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur dihentikan sementara. Pemberhentian itu dilakukan selama kurang lebih 14 hari menyusul adanya temuan salah seorang siswa terpapar Covid-19. 

Kepala MAN 2 Kota Malang Mohammad Husnan mengatakan bahwa kegiatan PTM di sekolah tersebut dihentikan mulai dari 18 Januari 2022. Keputusan itu diambil usai rapat koordinasi bersama pemangku kepentingan terkait, termasuk Dinas Kesehatan Kota Malang dilakukan.

"Mulai hari Selasa (18/1/2022) dihentikan. Kami sudah melakukan rapat dengan guru, dan meminta masukan dari Kantor Kemenag Kota Malang serta Dinas Kesehatan. Sepakat untuk melakukan pembelajaran daring mulai hari ini," kata Husnan, seperti dilansir Antara, Selasa (18/1/2022). 

Husnan menjelaskan pada Jumat (14/1/2022) lalu, pihak sekolah mendapatkan informasi bahwa ada satu orang siswa kelas XII yang terpapar Covid-19 usai menjalani tes usap berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR). Siswa itu diduga terpapar Covid-19 usaimenghadiri acara pernikahan di wilayah Malang Selatan pada 8 Januari 2022.

"Kemudian, pada 11 Januari lalu, siswa tersebut masuk ke sekolah dan merasa tidak enak badan,"

Saat itu, lanjutnya, siswa tersebut lalu meminta izin untuk tidak mengikuti pembelajaran tatap muka. Untuk mengantisipasi dan memastikan kecurigaan pihak sekolah lalu meminta siswa tersebut menjalani tes usap PCR dan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

"Setelah PCR ternyata anak ini positif, kami kemudian melakukan koordinasi," terang Husnan.

 

Menular ke Siswa Lain

Setelah melakukan koordinasi tersebut, pihak sekolah melakukan tes usap antigen kepada rekan-rekan satu kelas siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu. Selain itu, guru yang mengajar pada hari Senin juga menjalani tes usap antigen.

"Dari hasil tes antigen, ada delapan siswa yang positif, untuk guru tidak ada. Akhirnya, disepakati, untuk meminimalisasi penularan Covid-19, per hari ini pembelajaran dilakukan secara daring," tambahnya.

Ia menambahkan saat ini kondisi siswa yang terpapar Covid-19 tersebut dalam keadaan baik. Pihak sekolah terus melakukan monitoring kondisi siswa tersebut dan berkoordinasi dengan Puskesmast serta Dinas Kesehatan Kota Malang.

Sementara untuk delapan siswa lain yang memiliki hasil positif berdasar tes antigen, dalam waktu dekat rencananya juga dilakukan tes PCR. Dari delapan anak itu, dua diantaranya mengalami gejala seperti panas, batuk dan pilek.

"Sementara untuk sisanya OTG," katanya.

Di Kota Malang, secara keseluruhan ada 15.667 kasus konfirmasi positif Covid-19, dengan kasus aktif tercatat 12 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 14.522 orang dilaporkan telah sembuh, 1.133 orang dinyatakan meninggal dunia.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya