Menyusuri Kampung Pecinan di Surabaya, Kaya Sejarah Masa Lampau

Kampung pecinan ini tak kalah indah dibanding China Town

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2022, 00:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2022, 00:00 WIB
cap go meh2
Gelaran lampion menandai perayaan Cap Go Meh di Pecinan Semarang (foto : liputan6.com/edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Surabaya - Berkonsep serupa China Town, belakangan juga terdapat spot instagrammabble yang berlokasi di kompleks Wisata Kampung Pecinan, Kota Surabaya, Jawa Timur. 

Kawasan pecinan ini bisa menjadi destinasi bagi Anda yang ingin mengisi waktu berlibur ketika Imlek seperti saat ini.

Spot instagramable ala China Town itu berlokasi di Jalan Kapasan Dalam Gang 2 atau di belakang Klenteng Boen Bio Kapasan. Sepanjang jalan, tampak mural-mural indah yang menggambarkan suasana khas China Town.

Selain itu, di Kampung Wisata Pecinan ini bisa dijumpai banyak bangunan eksotis yang memiliki nilai sejarah tinggi, utamanya terkait keberadaan orang-orang China dan Kota Surabaya di masa silam.

Kawasan ini menjadi saksi peradaban masyarakat Tionghoa di masa pemerintahan kolonial Belanda. Ada beberapa tempat bersejarah di kawasan tersebut yang hingga kini masih berdiri kokoh. Seperti misalnya, salah satunya bangunan gudang kayu berusia 200 tahun.

Selain menyuguhkan bangunan bersejarah, kampung pecinan Kapasan Dalam juga menawarkan kuliner legendaris khas Tiongkok. Seperti Nasi Campur Nyaa Bang Boklan.

Kuliner ini, sudah sejak jaman Belanda dan kini dikelola oleh generasi ketiga. Tak hanya itu, kampung pecinan ini juga disebut kampung kungsu karena mayoritas warga Tionghoa di sana dulunya sangat mahir ilmu beladiri kungfu.

Selain itu, di sana ada juga Kelenteng Boen Bio, kelenteng ini diperuntukkan hanya untuk penganut agama Khonghuchu murni. Dibangun dengan gaya arsitektur khas Tiongkok dan dibangun oleh tukang dari Tiongkok.

Hiasan yang ada di Kelenteng Boen Bio mempunyai arti dan tujuan yang bersifat simbolik berupa harapan atau doa. Salah satu contohnya adalah tanjakan licin yang berada di pintu gerbang kelenteng yang mengarah ke pintu tengah kelenteng.

Tangga tersebut mempunyai makna manusia yang ingin menjalani kehidupan suci tidaklah mudah.

 

Sonya Andomo

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya