Liputan6.com, Malang - Seorang penghulu meregang nyawa saat memimpin proses ijab kabul sepasang kekasih yang hendak menikah di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Video detik-detik penghulu tersebut terlihat lemas hingga tak sadarkan diri pun belakangan viral di media sosial.
Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, penghulu tersebut diketahui bernama Supaat (50), dia merupakan warga Dusun Benel, Desa Baturetno, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Dia merupakan perangkat desa setempat sekaligus penghulu yang kerap menikahkan atau memimpin ijab kabul saat prosesi pernikahan.
Advertisement
Baca Juga
Supaat meregang nyawa saat memimpin ijab kabul di rumah keluarga Supriyadi, tetangganya. Rumah mereka berjarak sekitar 200 meter. Setelah tak sadarkan diri, Supaat lalu dilarikan ke Rumah Sakit, namun sayang nyawanya tak bisa diselamatkan.
"Saat memimpin ijab kabul, beliau menanyakan ke anak saya, berapa mas kawinnya? Saat itu sudah kesulitan menirukan Rp200 ribu," terang Supriyadi, Senin (31/1/2022).
Kronologi
Awalnya Supriyadi dan tamu undangan mengira kalau Supaat sedang grogi. Namun juga dipikir-pikir hal tersebut tak mungkin terjadi lantaran menikahkan orang sudah kesehariannya. Seorang tamu pun sempat memintanya tenang sembari meberikan air mineral untuk ia minum.
Ucapan Supaat saat itu memang terdengar kurang jelas. Beberapa kali dia terlihat memegang kening dan sempat menaruh kepalanya di meja. Supaat bahkan sempat meminta Supriyadi yang berada di depannya untuk menyeka atau mengusap wajahnya.
Setelah diusap, Supaat merasa kakinya tidak kuat, karena posisinya duduk bersila. Saat itulah Supaat lalu jatuh tak sadarkan diri.
Tubuh Supaat jatuh ke sebelah kiri dan sempat menimpa seorang tamu yang sedang mengendong bayi. Kepalanya bahkan sempat jatuh di pangkuan tamu tersebut.
Seorang tamu berinisiatif menuntun Supaat untuk mengucapkan kalimat Syahadat dan Tauhid di telinganya. Supaat kemudian dibawa ke rumah sakit. Namun sayang nyawanya tak terselamtkan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement