Liputan6.com, Pemerintah Kota Kediri memutuskan untuk tetap melanjut pembelajaran tatap muka (PTM) di tingkat  SD hingga SMP. Langkah itu diambil karena sejauh ini dinas terkait masih sedang mengkaji dan mengevaluasi perkembangan kasus Covid-19 di kota berjuluk Kota Tahu itu.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengaku hingga kini belum ada kebijakan untuk meniadakan PTM guna mengantisipasi penyebaran Covid-19, termasuk varian omicron. Pihak pemerintah pun tengah menunggu hasil kajian dan evaluasi dari dinas terkait.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau nanti kami temukan akan dikaji. Kalau memang kajiannya harus menutup kelas, kami akan tutup kelas. Kalau harus menutup semua, ditutup semua. Untuk sementara. Ini guna menghindari transmisi lokal," kata Abdullah Abu Bakar, Rabu (2/2/2022).Â
Dia menambahkan, pihaknya telah mengambil sampling rapid tes antigen ke sejumlah SD, SMP hingga SMA di Kota Kediri. Namun, dirinya meyakini bahwa semua anak-anak divaksin, sehingga diharapkan bisa menekan penyebarluasan Covid-19.
"Saya yakin bahwa kita semua sudah divaksin, jadi Insya Allah bisa terkontrol dengan baik," kata dia.
Â
Temuan Siswa Positif Covid-19
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dokter Fauzan Adima mengakui bahwa ada sejumlah pelajar SMA swasta di Kota Kediri yang ternyata terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, langkah antisipasi telah dilakukan pihak sekolah.
"Ada tapi tidak banyak, seperti di SMA swasta ada yang dari antigen positif satu orang, ada yang positif dua orang," katanya.
Hingga kini, Pemkot Kediri juga terus gencar melakukan vaksinasi Covid-19. Vaksinasi sudah dilakukan untuk anak usia 6-11 tahun. Vaksinasi akan dilakukan di sekolah masing-masing.
Selain itu, vaksinasi ketiga atau booster Covid-19 kini juga sudah dilakukan. Proses pemberian vaksinasi booster Covid-19 dilakukan di rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta di Kota Kediri.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Â
Advertisement