Langkah Pemprov Jatim Atasi Gelombang Ketiga Covid-19

Pemprov Jatim siapkan langkah antisipasi gelombang ketiga Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron
Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron. (Photo by starline on Freepik)

Liputan6.com, Jatim - Kasus Covid-19 secara nasional meningkat sejak Januari 2022. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebut bahwa Indonesia telah resmi masuk gelombang ketiga covid-19.

Berdasarkan data Kemenkes RI per 3 Februari 2022, tercatat 17.895 kasus baru terdeteksi secara nasional. Laporan kenaikan kasus terbanyak dicatatkan oleh DKI Jakarta yakni 10.117 kasus, lalu Jawa Barat dengan 7.308 kasus baru, Banten 4.312 kasus baru, Bali dengan 1.501 kasus baru dan Jawa Timur tercatat 1.394 kasus baru.

Menanggapi kondisi itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa dirinya bersama Forkopimda Jatim, jajaran Pemprov Jatim, Pemkab/pemko se-Jatim telah menyiapkan sejumlah jurus guna menangani dengan sigap gelombang ketiga di Jatim.

Ia mengatakan, langkah sigap tersebut dilakukan dengan melakukan upaya preventif atas lonjakan kasus yang biasa terjadi usai libur panjang.

"Kita sudah siapkan rencana (plan) sejak November lalu. Sehingga lonjakan kasus diharapkan bisa terantisipasi," katanya, Kamis (4/2/2022).

Langkah antisipatif dan preventif, kata Khofifah sudah disiapkan secara matang antara lain dengan melakukan optimalisasi Tracing, Testing dan Treatment (3T), penerapan 5M dan percepatan vaksinasi.

"Meski secara nasional kasus merangkak naik, tetapi situasi di JAtim masih terkendali dan indikator penanganan pandemi masih sesuai standar WHO," jelasnya.

Sementara, data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim menunjukkan hingga 3 Februari 2022, kapasitas testing di Jatim mencapai empat kali standar WHO.

"Positivity rate tersebut masih sesuai dengan standar WHO yakni dibawah 5 persen. Sementara kita tahu saat ini positivity rate nasional adalah 8,95 persen,” ucapnya.

Lebih lanjut, persentase tracing dari kasus positif Covid-19 di Jatim pun masih dalam kondisi memadai yakni 15,64. Hal tersebut masih sesuai standar yang ditetapkan Kemenkes yakni 15 orang per 1 kasus. Sedang jika dibandingkan dengan tracing ratio nasional saat ini berada di angka 8,92 persen.

 

 

BOR Diklaim Aman

Selanjutnya, ia mengatakan Persentase Bed Occupancy Rate (BOR) di Jatim juga terpantau masih dalam kategori aman, meski penambahan kasus terjadi.

Tercatat saat ini BOR Isolasi di Jatim masih berada dalam angka 4,31 persen per minggunya. Sedangkan BOR mingguan nasional sudah merangkak naik di angka 13,85 persen.

Di tempat berbeda, Mantan menteri sosial RI ini juga mengungkapkan bahwa dalam upaya penanganan covid-19 dengan menggencarkan vaksinasi membuat capaian vaksinasi ketiga (booster) Jatim tertinggi secara nasional dengan total capaian vaksin mencapai 766.800 orang."Utamanya di daerah yang vaksinnya belum mencapai standar. Strong partnership dan sinergitas akan menjadi kunci percepatan capaian vaksinasi ini,” sebutnya.

Capaian vaksinasi dosis pertama Jatim, menurutnya sudah mencapai 87,60 persen atau setara dengan 27.878.421 dosis tersuntikan.

Sedangkan untuk capaian vaksinasi dosis kedua mencapai 64,56 persen atau setara dengan 20.545.928 dosis.hal itu menyebabkan Jatim menempati posisi kedua tertinggi capaian vaksin nasional. Terakhir capaian vaksinasi anak (6-11 tahun) telah tervaksin sebanyak 2.244.708 anak di 38 kabupaten/kota di Jatim.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya