Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia menyebut jumlah sampah plastik di Kota Surabaya mengalami peningkatan signifikan. Jumlah sampah plastik di kota berjuluk Kota Pahlawan itu terus meningkat dari tahun ke tahun.
KLHK mencatat terdapat peningkatan jumlah sampah plastik dengan sampling area Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya dari 7,99 persen pada 2017 menjadi 22,83 persen pada 2020. Peningkatan sampah plastik juga terjadi di TPA Benowo, Surabaya dari 12,96 persen pada 2013 menjadi 22,01 persen pada 2020.
Advertisement
Baca Juga
"Padahal Surabaya sudah termasuk kota yang paling advance dalam pengelolaan sampah, ternyata dari data yang ada terlihat ada peningkatan sampah plastik yang ada di Kecamatan Rungkut," kata Direktur Pengurangan Sampah KLHK, Sinta Saptarina Soemiarno, Kamis (24/2/2022) seperti dilansir Antara.
Dia memperkirakan, dengan pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang meningkat yang disertai dengan perubahan pola perilaku belanja konsumtif masyarakat yang semakin tinggi, dikhawatirkan akan terjadi peningkatan jumlah sampah plastik yang melonjak tajam.
"Peningkatannya akan melonjak tajam, yaitu seperti grafik Covid-19, bisa meningkat dengan tajam," katanya.
Ironisnya, dalam skala nasional, Sinta mengatakan bahwa 72 persen masyarakat Indonesia tidak peduli terhadap sampah.
"Perilaku ketidakpedulian terhadap lingkungan di Indonesia itu masih rendah dan 72 persen masyarakat Indonesia itu tidak peduli sampah," ucapnya.
Dalam kinerja pengelolaan sampah nasional periode 2021, tercatat sampah tidak terkelola mencapai 65 persen, penanganan sampah 28 persen dan pengurangan sampah 8 persen.
"Kalau kita sandingkan dengan target dimana kita ingin-nya 100 persen terkelola, masih ada gap yang perlu diakselerasi," tambahnya.
Simak juga video pilihan berikut ini: