Klaster Baru Penularan Covid-19 di Surabaya Mulai Bermunculan, Penyebabnya?

Penyebab munculnya klaster baru itu adalah tinggilnya mobilitas warga di Kota Surabaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mar 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2022, 19:00 WIB
covid-19
ilustrasi covid-19/copyright by Jarun Ontakrai (Shutterstock)

Liputan6.com, Surabaya - Dinas Kesehatan Kota Surabaya menemukan sejumlah klaster baru penularan Covid-19 di Kota Pahlawan, Jawa Timur, sejak 2022. Timbulnya klaster baru tersebut imbas dari mobilitas warga setempat yang cukup tinggi. 

Adapun sejumlah klaster yang ditemukan adalah klaster fasilitas umum, keluarga, riwayat perjalanan dalam dan luar negeri, pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, dan perkantoran.

"Penyebab terjadinya klaster tersebut karena tingginya mobilitas warga Surabaya, lalu menurunnya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap prokes, dan munculnya varian Omicron dengan tingkat penularan yang tinggi," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Jumat (4/3/2022) seperti dilansir Antara. 

Oleh sebab itu, lanjut dia, untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 di Kota Surabaya, pihaknya berupaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi booster (dosis ketiga) untuk masyarakat umum.

"Pelaksanaan vaksinasi booster di Kota Surabaya sejak Rabu (12/1) yang sebelumnya menyasar usia 18 tahun ke atas dengan prioritas lansia, telah dilakukan perluasan untuk masyarakat umum," jealsnya. 

Untuk itu, kata dia, vaksinasi booster saat ini dapat diberikan kepada masyarakat dengan interval tiga bulan dari dosis kedua dengan capaian vaksinasi booster Kota Surabaya sampai dengan Rabu (2/3).

Sedangkan untuk dosis ketiga lansia sebanyak 87.626 atau 96,63 persen dari total sasaran lansia siap vaksin dengan interval tiga bulan dari dosis kedua sebanyak 90.678 orang.

"Capaian dosis ketiga non-lansia sebanyak 328.163 atau 56,47 persen dari total sasaran non-lansia siap vaksin dengan interval 3 bulan dari dosis 2 sebanyak 581.134 orang," katanya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya