Lansia Dominasi Tingginya Angka Kematian Covid-19 di Magetan, Kok Bisa?

Untuk mengantisipasi kasus tersebut, Dinkes Magetan meminta masyarakat segera mendapatkan vaksinasi covid-19 terutama pada lansia

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mar 2022, 03:00 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2022, 03:00 WIB
Lansia Dominasi Tingginya Angka Kematian Covid-19 di Magetan, Kok Bisa?
Pekerja menguburkan jenazah korban virus corona COVID-19 di TPU Pedurenan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/7/2021). Indonesia memperluas pembatasan untuk memerangi gelombang virus corona COVID-19 yang mematikan. (REZAS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kasus kematian akibat covid-19 di Kabupaten Magetan Jawa Timur tercatat masih tinggi. Jumlah kasus kematian tersebut terhitung sejak awal Januari 2022.

Data satgas covid-19 Kabupaten Magetan menyebutkan, jumlah kematian selama periode Januari hingga 25 Maret 2022 sebanyak 39 orang. Dari jumlah tersebut, kasus kematian didominasi oleh lansia.

"Didominasi lansia yang memiliki penyakit penyerta berat," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Rohmat Hidayat dilansir Antara.

Dia menyebutkan, rata-rata penyakit penyerta atau komorbid yang diderita lansia korban covid-19 adalah stroke, tumor otak, jantung, diabetes dan hipertensi yang tergolong berat.

Selain komorbid, terdapat faktor fatalitas lain dari pasien covid-19 lansia yang meninggal dunia di daerahnya. Faktor tersebut ialah pasien belum mendapatkan vaksin covid-19 sama sekali.

Untuk mengantisipasi kasus tersebut, Dinkes Magetan meminta masyarakat segera mendapatkan vaksinasi covid-19. Baik dosis satu, dua, maupun vaksin penguat.

"Kami juga melakukan sosialisasi pentingnya masyarakat Magetan untuk mendapatkan vaksinasi covid-19, khususnya lansia, baik itu vaksin dosis pertama, kedua, maupun penguat. Karena ini salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian," kata dia.

Dinkes Magetan juga meminta masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran COVOD-19. Sementara itu, jumlah konfirmasi covid-19 baru pada Jumat tercatat enam orang, sembuh delapan orang dan meninggal dunia dua orang.

"Hingga Jumat (25/3) mencapai 12.721 orang. Dari jumlah itu, 11.600 orang di antaranya telah sembuh, 105 orang masih dalam perawatan, dan 1.016 orang meninggal dunia," sebut dia.

Saksikan video pilihan berikut ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya