Asyik, Pemkab Gresik Luncurkan Kurikulum Sejarah Lokal

Peluncuran program kurikulum sejarah lokal itu dalam rangka menyiapkan generasi muda khususnya di Kabupaten Gresik yang hidup di era digitalisasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2022, 02:06 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2022, 02:00 WIB
Banner Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) atau Sekolah Tatap Muka
Banner Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) atau Sekolah Tatap Muka (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Gresik Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur meluncurkan program kurikulum sejarah lokal. Kurikulum itu diluncurkan sebagai bagian menjaga kearifan lokal dan budaya islami di wilayah itu.

Bupati Gresik, H Fandi Akhmad Yani di Gresik, mengatakan peluncuran program kurikulum sejarah lokal itu dirangkai dengan beberapa mata pelajaran lainnya seperti edukasi wisata, program tahfidz belajar dan CSR bidang pendidikan.

"Empat kurikulum itu merupakan gagasan dan inovasi Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, untuk membuat generasi muda mampu menjaga kearifan lokal dan budaya islami Kabupaten Gresik," kata Yani, Senin (28/3/2022). 

Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani, mengatakan dari sejarah generasi muda bisa belajar tentang kejayaan masa lampau, dan dari sejarah pula bisa melihat kehancuran di masa lampau.

"Kabupaten Gresik merupakan Kota Tua dengan budaya dan toleransi beragama yang sudah ditunjukkan beberapa abad lalu. Adanya kurikulum sejarah lokal Gresik sangat penting untuk menjaga budaya dan melestarikan kearifan lokal sejarah yang ada di Gresik yang belum tentu dimiliki daerah lain yang ada di Indonesia," katanya.

 

 

Membangun SDM

Ia menjelaskan, ada tiga unsur untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di antaranya, pemerintah, pendidikan, dan perusahaan.Oleh karena itu, Gus Yani mengaku juga mengajak perusahaan untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam membangun sumber daya manusia dalam bentuk tanggung jawab sosial.

Dengan kurikulum baru, Gus Yani berharap anak didik lebih progresif, dan siap menghadapi tantangan di masa kini dengan melihat situasi di masa datang, serta mampu mengikuti perkembangan zaman dimana transformasi digital akselerasinya luar biasa," katanya.

"Untuk itu mari siapkan generasi dengan didorong kurikulum digitalisasi pendidikan," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, S Hariyanto mengatakan, setelah melakukan pemetaan Dinas pendidikan juga telah menindaklanjuti problem sarana prasarana pendidikan yang terjadi di sekolah, salah satunya dengan meluncurkan program kurikulum baru.

"Ini merupakan hal yang sederhana, namun turut menentukan masa depan generasi muda Gresik. Untuk itu, Dinas Pendidikan bertanggung jawab dan bisa menjadi motor untuk menggerakkan ini, karena ini amanat undang-undang," katanya.

Simaklah video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya