Awasi Kenaikan Harga Bahan Pokok, KPPU Temukan Kecurangan Soal Minyak Goreng

ereka mencoba memanfaatkan kondisi mahalnya minyak goreng dengan membuat penjualan minyak goreng bersyarat.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Apr 2022, 00:00 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2022, 00:00 WIB
Ilustrasi Bahan Pokok. fto:Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Bahan Pokok. fto:Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jatim - Kantor Wilayah Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) IV Surabaya segera melakukan evaluasi terhadap kenaikan sejumlah komoditas bahan pokok saat Ramadhan dengan terlebih dahulu menggencarkan pengawasan.

"Tahun 2022 ini semua sudah diberikan kado yang tidak terlalu manis dengan kenaikan beberapa komoditas dan terakhir hari ini dengan kenaikan BBM," kata Kepala KPPU Kantor Wilayah IV, Dendy Rahmad Sutrisno di Surabaya, Sabtu (2/4/2022) dilansir dari Antara.

Dendy mengatakan selain BBM, sejumlah bahan pokok yang mengalami kenaikan cukup signifikan di Jatim, di antaranya daging ayam, telur ayam, minyak goreng, dan cabai. Atas kondisi tersebut, KPPU akan melakukan evaluasi dan pengawasan yang lebih.

Dendy mengatakan KPPU sebelumnya telah melakukan evaluasi terhadap distribusi minyak goreng dan menemukan praktek yang tidak benar yang dilakukan oknum pelaku usaha.

Mereka mencoba memanfaatkan kondisi mahalnya minyak goreng dengan membuat penjualan minyak goreng bersyarat.

"Dan Alhamdulilah selama KPPU melakukan advokasi dari temuan itu relatif bisa merubah prilakunya untuk menghentikan penjualan minyak goreng secara bersyarat," katanya.

Direktur Ekonomi KPPU, Mulyawan Ranamanggala mengakui, kenaikan berbagai kebutuhan pangan menjelang puasa disebabkan karena peningkatan kebutuhan.

Sejak 6 tahun terakhir, kata dia, KPPU telah melakukan pemantauan pasar, dan terlihat kenaikan yang terjadi, terbilang tidak secara signifikan.

"Kecuali cabai, kami mencatat mengalami kenaikan signifikan menjelang Ramadhan ini yaitu sebesar 27 persen. Kemudian minyak goreng mengalami kenaikan signifikan yaitu 9 persen," katanya.

Berikutnya, daging sapi mengalami kenaikan signifikan dari tahun ke tahunnya menjelang Ramadhan kenaikan sekitar 0,30 persen, begitu juga dengan telur.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Produksi Cabai Turun

Untuk tahun ini, Mulyawan menegaskan stok cukup stabil, sesuai data Kementerian Perdagangan menyebutkan bahwa stok berbagai komoditas pangan bisa mencukupi antara satu hingga dua bulan, kecuali cabai.

"Karena produksi cabai mengalami penurunan sebesar 3 persen, sehingga kenaikan harga cabai diperkirakan akan terus terjadi sepanjang puasa hingga Lebaran," katanya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatatkan adanya kenaikan sejumlah komoditas pangan yang menyebabkan inflasi di wilayah itu pada Maret 2022 sebesar 0,71 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan dan dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu telur ayam ras sebesar 0,07 persen, cabe rawit 0,05 persen, cabai merah dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,04 persen.

Kemudian tempe 0,03 persen, tahu mentah dan anggur 0,02 persen, ayam hidup, ikan mujair, tongkol diawetkan, nangka muda, apel, bawang merah, bawang putih, kue basah, gula pasir, teh, dan rokok kretek masing-masing sebesar 0,01 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya