DLU Sediakan 43 Kapal Dukung Kelancaran Mudik Lebaran

Lebaran tahun ini diperkirakan akan terjadi lonjakan penumpang, yaitu sedikitnya 15% dibandingkan tahun lalu

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Apr 2022, 05:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2022, 05:00 WIB
DLU Sediakan 43 Kapal Dukung Kelancaran Mudik Lebaran
Angota Pramuka membantu seorang anak turun dari KM Labobar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (31/5/2019). Pelindo III memprediksi puncak mudik angkutan laut Lebaran 2019 yang masuk ke Jawa Timur akan terjadi pada H-3 atau Minggu, 2 Juni. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta PT Darma Lautan Utama (DLU) mengerahkan sedikitnya 43 unit kapal penumpang untuk mendukung kelancaran angkutan Mudik Lebaran 2022.

Sebanyak 43 unit kapal penumpang itu terbagi 22 unit beroperasi di lintas penyebrangan jarak pendek, 16 unit dioperasikan di lintas panjang, dan 5 unit dioperasikan di lintasan perintis.

"Tahun ini total armada kami siapkan, tidak ada yang docking, tidak ada yang rusak, semua kita siapkan untuk mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik pada Lebaran tahun 2022 ini," kata Direktur Utama PT DLU, Erwin H. Poedjono Sabtu (23/4/2022).

Persiapan koordinasi untuk angkutan Mudik Lebaran tahun ini, lanjut Erwin, telah disiapkan sejak benerapa bulan lalu. Hal ini karena lebaran tahun ini diperkirakan akan terjadi lonjakan penumpang, yaitu sedikitnya 15% dibandingkan tahun lalu.

Erwin menuturkan, DLU menjalankan manajemen operasional dengan baik, agar layanan angkutan penumpang laut yang diberikan tetap optimal.

"Bagi kami, perbaikan layanan, kenyamanan dan keamanan penumpang tetap kami utamakan," tegas Erwin yang juga sebagai Ketua Harian Kodrat Jawa Timur itu

Sementara, Penasehat Utama & Owner PT DLU, Bambang Harjo S, menambahkan, jumlah armada DLU sangat memadai, sebab loadfacktor masih pada kisaran 60%-70%, sehingga pihaknya belum perlu menambah jumlah trip. "Sampai saat ini tripmasih normal," tambahnya.

Saksikan video pilihan berikut ini

Hambatan

Lebih jauh Bambang menjelaskan, semua persiapan dilakukan untuk mendukung pemerintah. Harusnya menurut dia hal ini diapresiasi pemerintah. 

Namun faktanya, menurut dia, pemerintah belum sepenuhnya memperhatikan sektor usaha ini.

Masih banyaknya hambatan kelancaran operasional di semua lintasan seperti, dermaga tidak nambah tapi kapal justru terus diperbolehkan nambah.

"Ini hambatan, sebab tidak seimbangnya jumlah kapal dengan jumlah dermaga, pasti sering memicu antrean. Belum lagi pendangkalan alur yang sering mempengaruhi kelancaran arus kapal dan menjadi penghambat. Ini harusnya diperhatikan pemerintah," ungkap Bambang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya