Liputan6.com, Surabaya - Sudah separuh lebih umat Islam menjalankan puasa Ramadan. Pikiran sudah mulai beralih tertuju dengan baju lebaran. Supaya terlihat kece dalam jepretan kamera dan terlihat keren di mata orang, beberapa di antara umat Islam rela untuk membeli baju baru dan bagus untuk Hari Raya Idulfitri.
Membeli baju baru dan menggunakannya saat Hari Raya Idul Fitri sudah menjadi hal lumrah bagi umat Islam di Indonesia. Di 10 hari terakhir Ramadan bukan hanya masjid-masjid saja yang ramai dengan iktikaf, tapi pasar juga ramai dengan orang-orang yang berburu baju lebaran.
Baju baru lebaran khususnya pada Hari Raya Idul Fitri sudah seperti keharusan yang wajib dimiliki. Lantas, apakah Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk membeli dan memiliki baju baru saat hari raya?
Advertisement
Baca Juga
Terkait hal tersebut, pengasuh Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya memberikan penjelasan. Menurutnya, membeli baju baru lebaran adalah kebiasaan orang dalam berhari raya.
“Imam Bukhari meriwayatkan satu hadis dari Sayyidina Abdullah bin Umar bahwasanya Sayyidina Umar bin Khattab itu beli jubah dari sutra. Kemudian dibawa jubah itu dan berkata nabi, beli ini dan pakailah untuk hari raya dan menyambut tamu,” katanya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (25/4/2022).
Rasulullah SAW mendengar apa yang disampaikan Sayyidina Umar. Lalu Rasul berkata bahwa baju tersebut adalah milik orang yang tidak mendapatkan baju di akhirat. Rasul juga mengatakan tidak diperkenankan memakai baju sutra bagi laki laki seperti dirinya dan Sayyidina Umar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Kata Ulama Soal Baju Bagus di Hari Raya
Meski Rasulullah SAW melarang memakai baju sutra untuk laki-laki, namun kata Buya Yahya, Rasulullah SAW tidak melarang memakai baju bagus saat hari raya. Para ulama menyebut jika menggunakan baju bagus dan baru saat hari raya adalah sunah.
“Sunahnya kita pakai baju yang bagus kalau bisa baru, kalau punya duit. Gak usah ngutang, gak wajib. Nanti gara-gara wajib para suami bingunglah semuanya,” tutur Buya Yahya.
Buya Yahya mengingatkan, hari raya bukan soal bajunya yang baru. Tapi, orang yang berhari raya itu adalah yang imannya bertambah.
“Boleh pakai baju yang bagus, tapi jangan maksa siapapun membelikan baju yang baru. Yang penting menutup aurat dulu, baru nanti peningkatan kalau ada rezeki,” ujarnya.
“Memang diimbau kita keluarga untuk menyenangkan keluarganya di hari raya itu. Apakah dengan makan enak, baju bagus, itu sunah. Dengan catatan tidak boleh melakukan sunah dengan cara yang haram, mencuri, mengambil harta orang lain, dan sebagainya,” pungkasnya.
Advertisement