Simak, Peraturan Unik Bagi Pendaki Gunung Suroloyo Pacitan

Gunung Suroloyo berada di dua kecamatan yakni di Kecamatan Tegalombo dan Kecamatan Tulakan Pacitan

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Okt 2024, 09:28 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2022, 00:00 WIB
Simak, Peraturan Unik Bagi Pendaki Gunung Suroloyo Pacitan
Tebing terjal pegunungan menoreh, salah satu penanda sulitnya mencapai puncak Suralaya sebelum dibangun anak tangga. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Jakarta Kabupaten Pacitan dikenal sebagai daerah di Jawa Timur yang memiliki banyak lokasi objek wisata alam yang sangat menarik di kunjungi terutama pantai. 

Namun bukan hanya objek wisata pantainya saja, kawasan tersebut juga memiliki objek wisata pegunungan bernama di Gunung Suroloyo Pacitan.

Konon, gunung tersebut yang memiliki sejumlah mitos yang cukup dikenal oleh para petualang. Gunung Suroloyo berada di dua kecamatan yakni di Kecamatan Tegalombo dan Kecamatan Tulakan Pacitan.

Untuk menuju ke puncak Gunung Suroloyo terbilang sangat tidak mudah. Membutuhkan kondisi fisik yang sangat prima karena akses jalan yang belum bisa dilalui kendaraan. 

Sehingga pemburu wisara alam hanya bisa dicapai melalui proses perjalanan hiking. Namun, semua itu akan terbayarkan setelah mencapai puncak Gunung Suroloyo. 

Pemandangan indah dan udara yang sejuk akan menjadi imbalan dari perjalanan yang tak mudah itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Mitos

Selain jalur yang nasih asri dan rindang. Mitos yang beredar menjadi perhatian bagi pendaki Gunung Suroloyo. Para pendaki disarankan tidak menggunakan pakaian berwarna biru. 

Warga sekitar meyakini pendaki yang mendaki Gunung Suroloyo menggunakan pakakaian warna biru akan tersesat.

Bahkan, para pendaki diyakini tidak bisa melihat jalur pendakian dengan baik. Bukan hanya itu, Gunung Suroloyo menyimpan monumen tugu peninggalan pada masa penjajahan Belanda. 

Ditugu itulah menurut warga sekitar Jendral Sudirman pernah singgah pada masa geriliya melawan pasukan tentara Belanda.

Untuk mengingatkan pada masa perlawan Jendral Sudirman, akhirnya pemerintah Kabupaten Pacitan membangun sebuah Musola. 

Konon katanya, di titik itulah merupakan puncak dua alam yang sekaligus sebagai negeri di atas alam. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya