Ini Dia Alasan Wanita Dapat Menjadi Seorang Peneliti

Wanita juga bisa berkarier menjadi seorang peneliti yang sukses dan berguna.

oleh Mutia Permatasari diperbarui 25 Mar 2015, 18:35 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2015, 18:35 WIB
Bagaimana Menjadi Peneliti yang Baik?
Wanita juga bisa berkarir menjadi seorang peneliti yang sukses dan berguna.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang menyukai pekerjaan menjadi seorang peneliti karena aktivitas ini dapat memecahkan rasa keingintahuan yang besar terhadap suatu hal. Selain itu, seorang peneliti juga bisa menemukan berbagai inovasi baru yang sebelumnya mungkin belum pernah ditemukan.

Sehubungan dengan tersebut, L'Oreal telah memberikan penghargaan berupa beasiswa For Women in Science Nasional kepada para peneliti perempuan muda untuk kategori Life Science dan Material Science dan memberikan beasiswa kepada 37 fellows untuk melakukan proyek penelitian dimana 5 diantaranya telah diakui secara internasional.

Mungkin Anda bertanya-tanya mengapa harus perempuan yang mendapatkan penghargaan dan menjadi peneliti? Hal ini dikarenakan L'Oreal ingin mencoba untuk memajukan perempuan di bidang pendidikan dan karir terutama dalam bidang sains. Menurut BCG Survey 2013 status perempuan dalam dunia sains sangat minim yaitu hanya 2% angka perempuan yang lulusan SMA yang menjadi Doktor di bidang sains.

Tidak hanya itu, perbedaan perempuan dan laki-laki yang menempuh pendidikan tinggi menurun drastis mulai dari jenjang pendidikan S1 dan seterusnya.

"Berdasarkan data terbaru hanya 7% perempuan lulusan S1 yang meneruskan ke jenjang S2 dan hanya 3% perempuan lulusan S2 yang menempuh doctoral selama 10 tahun terakhir," ujar Prof. Dr. Arief Rachman MPd, Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO- KNIU Kemendikbud.

Menjadi seorang peneliti juga harus berkomitmen kuat, menurut Dr.rer.nat. Neni Sintawardani, Peneliti Pusat Penelitian Fisika LIPI, menjadi seorang peneliti harus memiliki tiga hal, yaitu rasa ingin tahu, kreatif, dan jujur. Bagi wanita, menjadi seorang peneliti adalah sebuah pilihan karena ia harus membagi waktunya bersama keluarga. Tetapi, bukan menutup kemungkinan wanita tidak bisa berkarir dengan tinggi bukan?

"Meneliti itu bukan pekerjaan yang membosankan seperti yang dipikirkan banyak orang. Saya dapat bermain dengan berbagai alat dan menemukan jawaban dari rasa ingin tahu," jelas Dea salah satu pemenang FGIS 2014 dari SMA Pembangunan Jaya. (Mtp/Ars)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya