Liputan6.com, Jakarta Ada kabar gembira bagi Anda pecinta wisata bahari Indonesia, pasalnya rencana pengembangan marina atau dermaga kapal pesiar di Pantai Boom, Banyuwangi, akan segera terealisasi. Menurut informasi yang diperoleh Tim Liputan6.com, Senin (31/8/2015), pada September mendatang, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, dijadwalkan akan melakukan peluncuran yang menandai dimulainya pengembangan wisata maritim terintegrasi di kawasan Jawa bagian timur.
Pemkab Banyuwangi yang bekerjasama dengan PT Pelindo Properti Indonesia tengah berencana membangun marina di kawasan Pantai Boom di atas lahan seluas 30 hektar. Dermaga sandar kapal pesiar ini diperkirakan mampu menampung hingga lebih dari 150 kapal pesiar (yacht).
Prasetyo, Presiden Direktur PT Pelindo Properti Indonesia mengatajan, bersamaan dengan peluncuran proyek tersebut secara resmi, pihaknya juga akan melakukan penanaman 2.000 pohon dan pelepasan anak penyu di Pantai Boom untuk keperluan konservasi.
“Proyek ini juga menjadi tanda bahwa kami tidak hanya sekadar membangun marina, tapi juga melakukan penataan kawasan Pantai Boom menjadi sebuah Marina Community yang mampu membangkitkan sekonomi masyarakat sekitar Banyuwangi dan Indonesia,” ungkap Prasetyo.
Advertisement
Yang menarik, pengembangan marina di kawasan Jawa bagian timur ini akan terkoneksi dengan Pantai Tanjung Benoa di Bali dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur. Lebih jauh Prasetyo menjelaskan, pembangunan marina akan dilakukan secara bertahap. Pada 2016 dimulai dengan pembangunan marina dan resor di Pulau Wangi, sebuah pulau kecil yang berada di sekitar Pantai Boom.
Tak hanya itu, Prasetyo juga meyakini, pengembangan marina di kawasan Pantai Boom juga akan membuka akses pantai ini sebagai pintu masuk jalur laut ke berbagai destinasi wisata pantai lainnya di Banyuwangi, seperti Pantai Pulau Merah, Pantai Plengkung, dan Sukamade.
Sementara itu, arsitek pembangunan marina, Ahmad Juhara mengatakan, wisata bahari Pantai Boom bisa mendorong pemgembangan di sekitar kawasan dengan mengakomodasi ruang-ruang budaya dan pendidikan bagi publik, seperti pendirian eco-park salah satunya.
(ibo/igw)