Cerita dari Langit Wangogira, Saat Padi Tumbuh Liar Tak Ditanam

Berkunjung ke Wangongira, melihat padi Wangongira dan kentalnya adat yang masih terjaga.

oleh Meita Fajriana diperbarui 04 Sep 2015, 13:25 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2015, 13:25 WIB
Wangogira
Wangogira Tobelo Barat Halmahera Utara

Liputan6.com, Jakarta Ini adalah cerita Wangogira. Kisah warga pedalaman yang masih mempertahankan tradisi. Desa yang terkenal dengan kualitas padinya ini merupakan sebuah desa yang meski memiliki jarak yang jauh dari perkotaan, tak pernah sepi dengan aktivitas. Aktivitas menanam padi menjadi sumber pencarian utama warga Wangogira.

Desa Wangogira terletak di kecamatan Tobelo Barat, Kabupaten Halmahera Utara. Desa ini dikenal dengan tanaman padi yang tumbuh di aliran sungai. Namun tidak diketahui siapa yang menanam padi tersebut. Padi-padi ini tumbuh dengan sendirinya di tanah subur Wangogira, sebagai bentuk berkah dari yang kuasa. Padi yang tumbuh di aliran sungai ini digunakan masyarakat adat Tobelo Dalam sebagai petunjuk kualitas panen mereka. Mereka akan mulai menanam setelah padi-padi di aliran sungai tersebut telah tumbuh subur.

Tidak hanyak dinikmati warga setempat, desa yang indah dan asri ini ikut menarik perhatian wisatawan. Wisatawan yang datang ingin menikmati suasana pedesaan yang indah dengan sungai-sungai yang mengalir. Warga setempat juga sangat ramah dan terbuka dengan para wisatawan.

Desa ini berjarak 54 km dari kota Tobelo. Melihat tradisi yang kental di sini akan membuat lelah Anda terbayarkan setelah berjalan jauh. Salah satu tradisi yang masih dipertahankan warga seniornya adalah memanjangkan jenggot.

Simak video drone Wangogira dalam program Liputan6.com di Langit Indonesia, Jumat (4/9/2015): (Mit/Igw/Sar)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya