Omah Kayu, Sensasi Menginap di Rumah Pohon Atas Gunung

Sensasi tidur di rumah pohon yang menempel di atas gunung bisa Anda nikmati kala berkunjung ke Gunung Banyak, Kota Batu, Jawa Timur.

oleh Zainul Arifin diperbarui 07 Nov 2015, 15:30 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2015, 15:30 WIB
Omah Kayu
Omah Kayu berada di Gunung Banyak, Kota Batu, Jawa Timur. / foto: Zainul Arifin

Liputan6.com, Jakarta Sensasi tidur di rumah pohon yang menempel di atas gunung bisa Anda nikmati kala berkunjung ke Gunung Banyak, Kota Batu, Jawa Timur. Omah Kayu, begitu sebutan masyarakat sekitar kepada rumah pohon yang ada di gunung pada ketinggian sekitar 1.000 m dpl tersebut.

Sembari beristirahat, kita bisa menikmati landmark Kota Batu baik itu siang atau malam hari. Omah Kayu atau dalam bahasa Indonesia disebut juga rumah kayu, karena sepenuhnya berbahan kayu dari pohon jenis galitus dan pinus.

Animo wisatawan untuk menginap di Omah Kayu cukup tinggi, terutama di akhir pekan. Karena itulah saat ini tengah dibangun lagi dua unit Omah Kayu.

“Sedang dibangun dua unit lagi untuk ukuran besar. Tapi yang baru ini tak di pohon, konsepnya di atas tanah tapi tetap berbahan kayu,” kata Untung Gunari, perwakilan pengelola Omah Kayu di Kota Batu, Jumat (6/11/2015).

Kayu yang dipakai untuk mendirikan Omah Kayu itu bukan diambil dari pohon yang ditebang. Tapi dari pohon yang sudah tumbang sendiri. Sebab, ada larangan tegas menebang pohon bagi siapapun. Apalagi Omah Kayu berada di kawasan hutan yang dikelola oleh Perhutani. “Setiap tamu juga dilarang keras memotong kayu. Ada petugas kami yang mengawasi,” ucap Untung.

Omah Kayu, rumah pohon yang menempel di atas gunung. / foto: Zainul Arifin

Kapasitas masing – masing Omah Kayu itu berbeda. Mulai dari hanya bisa ditempati dua orang sampai maksimal enam orang. Harga sewanya mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 750 ribu per malam. Sarapan pagi adalah salah satu fasilitas yang diberikan kepada tamu.

Omah Kayu yang didirikan sejak 2013 silam ini dijamin keamanannya. Daya tahan kayu maksimal lima tahun dan harus diganti yang baru. Selain itu, jika angina kencang dengan kecepatan 25 kilometer per jam maka diputuskan ditutup tak boleh disewa. Ini semua demi keamanan penyewa Omah Kayu.

Omah Kayu, salah satu objek wisata baru di Jawa Timur. / foto: Zainul Arifin

“Selalu ada petugas kami yang berjaga setiap hari. Kalau dirasa membahayakan, tentu kami akan tutup dulu tak boleh ada tamu yang menginap,” ujar Untung.

Omah Kayu yang berada di Gunung Banyak ini juga masih satu kawasan dengan wahana wisata paralayang. Tempat ini juga merupakan salah satu spot terbaik bermain parayalang. Sehingga tak sekedar menginap, kita bisa bermain paralayang yang dikelola secara professional. (Zainul Arifin/Ibo)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya