Liputan6.com, Jakarta Menyadari besarnya potensi bencana banjir di Jakarta, pemerintah kolonial Belanda di pertengahan abad 20 menggali Kali Malang dan membuat kanal antara Manggarai – karet. Kanal tersebut kemudian dikenal dengan nama Banjir Kanal Barat.
Pasca Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia kemudian membangun Banjir Kanal Timur dengan menggalai Cengkareng Drain, Cakung Drain, dan membuat beberapa sodetan. Namun usaha ini dianggap gagal mengurangi dampak banjir. Hal tersebut bukan tanpa sebab, pasalnya letak geografis Jakarta yang berada di dataran sangat rendah, sehingga air hujan tidak dapat dengan cepat mengalir ke teluk Jakarta.
Baca Juga
Berbeda dengan Jakarta, beberapa kanal yang ada di banyak negara ini justru tak hanya menjadi saluran pengendali banjir, namun juga menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Dilansir dari themysteriousworld, Rabu (9/12/2015), berikut 6 kanal terindah yang tak hanya memenuhi fungsi praktisnya sebagai pengendali banjir, tapi juga memenuhi fungsi estetisnya sebagai salah satu daya tarik wisata.
Advertisement
Cape Coral, Florida, AS
Hampir serupa dengan Jakarta, Kota Cape Coral dikenal sebagai kota pesisir dengan garis pantai yang panjang. Yang menarik, kota ini telah lama mengenal sistem kanal daripada kota-kota pesisir lainnya di dunia. Pada 1970, kanal buatan manusia sepanjang 400 mil dikeruk kembali. Pengerukan ini membawa dampak positif untuk irigasi dan melindungi kota dari banjir.
Bruges, Belgia
Bruges, Belgia
Bruges terkenal dengan sebagai kota kanal yang indah dan tempat dibangunnya benteng-benteng kuno berumur tua. Dijuluki dengan “The Venice dari Utara”, Bruges menjadi destinasi terbaik bagi Anda yang ingin melihat pemandangan kota ini dengan cara yang mengasyikan.
Anda dapat mengakses layanan perahu di kota dari lokasi yang berbeda. Dengan durasi selama 30 menit, selama perjalanan Anda akan disuguhkan sisi lain pemandangan yang menakjubkan dari kota Bruges.
Advertisement
Suzhou, Provinsi Jiangsu, Tiongkok
Suzhou, Provinsi Jiangsu, Tiongkok
Kota di Tiongkok ini dikagumi sebagai taman sekaligus kanal yang indah. Kota ini menjadi pusat dari 15 kanal kecil yang saling terhubung. Suzhou juga menjadi tempat persinggungan Grand Canal sepanjang 1.200 mil. Dengan panjang tersebut, kanal ini tercatat sebagai saluran air terpanjang di dunia.
Giethoorn, Belanda
Giethoorn, Belanda
Giethoorn merupakan desa kanal yang indah yang terletak di provinsi Overijssel Belanda. Tanah desa ini dipisahkan oleh kanal dan dihubungkan oleh jembatan kecil. Dijuluki sebagai “Venesia dari Belanda”, kanal ini memiliki lebih dari 180 jembatan.
Ini adalah desa kanal, cara yang paling tepat untuk menikmati suasana desa adalah dengan menggunakan perahu atau bersepeda. Dengan menggunakan perahu bermotor yang tidak bising, tiap orang akan diajak menikmati suasana desa yang damai melalui kanal yang bersih dan asri.
Advertisement
Birmingham, Inggris
Birmingham, Inggris
Birmingham merupakan kota dengan penduduk terpadat kedua di Inggris. Terlepas dari kesibukannya sebagai kota metropolitan, Birmingham ternyata memiliki kanal dengan panjang mencapai 100 mil. Kanal pertama di Birmingham digali kembali sekitar 1769. Untuk menghubungkan kota Birmingham dan kota Wednesbury. Lebih dari fungsinya sebagai pengendali banjir, kanal ini juga menjadi tempat yang akan membawa Anda menyaksikan pemandangan ajaib kota.
Venice, Italia
Venice, Italia
Siapa yang tidak kenal dengan kota kanal yang satu ini? Venesia merupakan kota kanal yang unik karena terletak di antara 118 pulau yang dipisahkan oleh kanal. Ada sekitar 170 kanal yang dihubungkan oleh lebih dari 400 jembatan.
Tak dapat dipungkiri, Venice merupakan kota kanal terindah di planet bumi. Dalam sehari kota ini mendapat kunjungan lebih dari 50.000 wisatawan. Perahu dayung, bebas dari polusi kendaraan bermotor, dan bangunan-bangunan klasik bergaya art deco makin mempercantik kota ini.
Advertisement