Memelihara Tata Laku Sunda di Kampung Budaya Sindang Barang

Kampung Budaya Sindang Barang merupakan salah satu desa adat yang coba melestarikan tata laku dan budaya Kasepuhan Sunda.

oleh Firman Fernando Silaban diperbarui 17 Des 2015, 16:00 WIB
Diterbitkan 17 Des 2015, 16:00 WIB
Kampung Budaya Sindang Barang
Lumbung padi tempat menyimpan hasil panen padi untuk satu tahun ke depan.

Liputan6.com, Jakarta Setelah menelusuri jalan kecil yang terakhir direvitalisasi pada 2006 silam, tim Liputan6.com bersama Ezytravel, Rabu (16/12/2015), akhirnya sampai di Kampung Budaya Sindang Barang, di Desa Pasir Eurih, Kecataman Tamansari, Kabupaten Bogor.

Suara rampak Angklung Gubrak yang dibalut cuaca sejuk Kabupaten Bogor menyambut kami. Diresmikan berdiri sejak 2007, Kampung Budaya Sindang Barang merupakan salah satu desa adat yang fokus dalam hal pelestarian budaya Sunda.

Asep, salah seorang pengelola Kampung Budaya Sindang Barang yang menemani kami berkeliling mengungkapkan, "Awalnya kampung ini sudah ada sejak dulu, hanya saja dipindahkan ke lokasi Sindang Barang pada 2006, dan diresmikan tahun 2007 agar masyarakat dapat mengetahui adat istiadat asli kami."

Imah Gede merupakan bangunan yang diperuntukan khusus bagi tetua adat.

Senada dengan Asep, Ukat, salah seorang kokolot Kampung Budaya Sindang Barang mengungkapkan, berdirinya kampung budaya ini bertujuan mulia agar generasi muda mau belajar dan mengenal budayanya sendiri.

Suasana Kampung Budaya Sindang Barang nampak teduh dan asri. Beberapa bagiannya dipenuhi dengan bangunan-bangunan yang dibuat sama dengan Kasepuhan Sunda di masa lalu, seperti Imah Gede, Leuit atau yang lebih dikenal dengan lumbung padi, Bale Pesanggrahan, dan Bale Petirtaan.

Sanggar seni Kampung Budaya Sindang Barang dilenglapi dengan seperangkat alat gamelan Sunda.

"Imah Gede ini merupakan rumah besar yang biasa digunakan sebagai tempat berkumpul dan bermusyarawah masyarakat dengan tetua adat dan para kokolot," ujar Ukat.

Selain Imah Gede, terdapat pula Bale Pesanggrahan dan Bale pertirtaan yang biasanya digunakan sebagai tempat untuk menjamu dan menginap para tamu yang baru datang.

Kampung Budaya Sindang Barang lekat hubungannya dengan tata laku kehidupan Sunda yang agraris.

Kampung Budaya Sindang Barang juga masih melestarikan tata laku sesuai dengan budaya Kasepuhan Sunda di masa lalu, dengan mengadakan upacara Seren Taun setiap tahun. Ada beberapa ritual Seren Taun yang digelar, antara lain Seren Taun Quara Bakti, Seren Taun Sedekah Bumi, dan Seren Taun Adu Jaten. (Ffs/Ibo)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya