Restu Anggraini Pamerkan Koleksinya di Australia 10 Maret 2016

Desainer busana muslim Restu Anggraini siap buat jatuh cinta warga Australia dengan rancangan yang akan dipamerkanyya di VAMFF 10 Maret 2016

oleh Novi Nadya diperbarui 07 Mar 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2016, 09:00 WIB
Restu Anggraini Pamerkan Koleksinya di Australia 10 Maret 2016
Desainer busana muslim Restu Anggraini siap buat jatuh cinta warga Australia dengan rancangan yang akan dipamerkanyya di VAMFF 10 Maret 2016

Liputan6.com, Jakarta Desainer busana muslim Restu Anggraini akan memamerkan karyanya di Virgin Australia Melbourne Festival 2016 pada 10 Maret 2016 di Treetops, Melbourne Museum. Ini merupakan debut brand ETU, yang diambil dari nama panggilannya melenggang di runway VAMFF 2016.

Etu sudah tiba di Melbourne kemarin, Minggu (6/3/2016) dan menghadiri pembukaan VAMFF 2016. Etu terpilih mewakili Indonesia dalam VAMFF 2016 setelah keluar sebagai pemenang ANZ-Australian Young Fashion Designer Award di Jakarta Fashion Week 2016. Sejak awal, dirinya memang mendesain rancangan untuk pasar global yang mendunia.

 

 

Rancangan Etu sudah dicintai Chariman VAMFF Laura Anderson sejak pertama kali melihat label ETU pada 2014. Kini Laura Anderson dan Australian Global Fashion Alliance (AGFA) pun bahagia bisa menyambut Etu di negaranya serta membangun hubungan strategis dengan desainer busana muslim lulusan ESMOD ini.

"Kami senang menyambut Etu di VAMFF 2016. Saya sudah mencintai keindahan desainnya sejak 2014. Kolaborasi Australia-Indonesia Centre (AIC) dan JFW berhasil mencetak dan mempersiapkan desainer berbakat untuk mengembangkan skill di pasar global," jelas Laura Anderson.

Hal senada juga diungkap CEO VAMFF Graeme Lewsey yang berharap kolaborasi Indonesia-Australia dalam VAMFF yang sudah 20 tahun digelar ini terus berjalan. "Kami berharap kemitraan dengan teman-teman dari Indonesia makin solid dan menjangkau lebih besar lagi," harap Graeme Lewsey.

Filosofi rancangan Etu berpusat pada desainnya yang sophisticated dan kontemporer yang masih mempertahankan aturan dalam memakai busana muslim. Pada rancangan yang akan dipamerkan di VAMFF 2016 bertema Going Places, Etu masih terinspirasi dengan potongan baju pria.

 

"Aku masih mengusung siluet maskulin, boxy, dan busana oversized dalam rancangan untuk VAMFF. Selain itu, sesuai syariatnya, busana muslim tidak boleh ketat dan tidak tipis," lanjutnya.

Selain desain, ETU merupakan label yang tampil terdepan tentang inovasi memanfaatkan teknologi dan material science. Ia pun menggandeng salah satu perusahaan terbesar di Jepang Toray Industries. Etu menggunakan bahan Ultrasuede sebagai salah satu fabric pada koleksi Autumn/Winter 2016 ini.

 

 

Pada VAMFF 2016, ETU bekerja sama dengan salah satu perusahaan terbesar di Jepang, Toray Industries, yang specializes di produk industri berteknologi tinggi di bidang organic synthetic chemistry, polymer chemistry, and biochemistry, untuk menggunakan Ultrasuede sebagai salah satu fabric pada koleksi Autumn/ Winter 2016 ini. Ultrasuede merupakan bahan berteknologi tinggi yang dibuat dengan teknologi ultra-microfiber untuk menandingi kualitas bahan suede (kulit) asli. Sejak penemuannya di tahun 1970 oleh Toray, Ultrasuede telah digunakan oleh banyak brand internasional, seperti Halston, Prada, Issey Miyake, dsb. Selain itu, ETU juga menggunakan bahan wool, katun, dan polyester blend untuk membuat kombinasi look yang terdiri dari outer wear, pants, dan blazer. #ETUxWardah #ETUxVAMFF #ETUGoingPlaces #WardahgoestoVAMFF #WardahFashionVibe #StartAGoodThing #ETUxUltrasuede #indonesiafashionforward #jakartafashionweek #virginaustraliamelbournefashionfestival #australiaindonesiacentre

A photo posted by Restu Anggraini (@restuanggraini) on

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya