Diacuhkan Indonesia, Shandra Bangkit Jadi Aktivis Amerika

Shandra Woworuntu berhasil menjadi aktifis yang menolak keras perdagangan manusia dan perbudakan seksual di Amerika, simak di sini.

oleh Annissa Wulan diperbarui 03 Apr 2016, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2016, 13:00 WIB
Shandra Woworuntu
Shandra Woworuntu berhasil menjadi aktifis yang menolak keras perdagangan manusia dan perbudakan seksual di Amerika, simak di sini.

Liputan6.com, Jakarta Kisah Shandra Woworuntu yang diperdagangkan menjadi budak seks di Amerika rasanya tak habis untuk dibahas.

Datang ke Amerika dengan mimpi besar untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak, Shandra justru menghadapi dirinya bertahan hidup dengan menjajakan tubuhnya kepada para mafia.
Setelah berhasil kabur, Shandra dibantu oleh pemerintah Amerika dan beberapa organisasi kemanusiaan untuk melakukan penyergapan dan menuntaskan kasus perdagangan manusia dan perbudakan seksual di Amerika.

Beberapa tahun setelahnya, Shandra mulai merasakan ada yang salah dengan kesehatan mental dan psikologisnya.
Ia mengalami masalah kulit, mati rasa pada sendi, dan migrain yang hebat, seperti dilansir dari bbc.com, Minggu (3/4/2016).

Tidak hanya berdampak pada fisiknya, setelah berlalu selama 15 tahun, saat ini Shandra mengakui masih sering tidak bisa tidur pada malam hari. Selain itu, Shandra juga belum bisa menjalin hubungan dengan seorang pria secara normal. Bau wiski dan minuman keras masih membuatnya muntah-muntah, merasa sangat ketakutan saat mendengar nada dering ponsel yang sama dengan yang dipakai oleh para pedagangnya dulu, dan tidak bisa berada di dalam sebuah kerumunan banyak orang adalah beberapa hal lain yang membuatnya harus rutin mengunjungi terapis dan psikiater.

Jika merasa gugup, Shandra suka memainkan gelang karet yang selalu dikenakannya di pergelangan tangan, atau memainkan syal yang sedang melingkar di lehernya.

Namun, semua hal itu tidak lantas mematahkan semangat Shandra. Ia merasa sangat bahagia dan bersyukur, putri kecilnya saat ini telah tumbuh menjadi seorang gadis remaja berumur sembilan tahun, dan Nina, seorang gadis yang menjadi teman perjuangannya dulu saat ini telah berumur sekitar 30 tahun.

Shandra Menjadi Aktifis di Amerika

Shandra bertekad membantu orang lain yang juga menjadi korban perdagangan manusia dengan membentuk sebuah organisasi bernama Mentari. Mentari berfokus untuk membantu para korban membaur kembali ke dalam masyarakat dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

Shandra menyadari bahwa sampai saat ini Amerika masih merupakan tanah impian dari semua orang, namun setiap tahun juga ada sekitar 17.000 sampai 19.000 orang dari seluruh dunia yang dibawa ke Amerika untuk diperdagangkan.
Melihat realitas ini, tahun lalu, Shandra bersama Mentari membantu menerbitkan sebuah buku komik yang berisi pendidikan tentang masalah ini di Indonesia. Mereka juga menyediakan ayam dan benih tumbuhan untuk dipelihara, dijual, dan dimakan kepada orang-orang miskin. Setidaknya, ini membantu orang-orang tersebut untuk tidak berpikiran menjual anak mereka.

Kisah : Diacuhkan Indonesia, Shandra Bangkit Jadi Aktifis Amerika. Sumber : bbc.com

Faktanya, tidak semua korban perdagangan manusia ini adalah orang miskin, beberapa di antaranya, termasuk Shandra adalah orang-orang dengan gelar sarjana.

Shandra telah menceritakan pengalamannya di gereja, sekolah, universitas, lembaga pemerintahan, dan telah berhasil membantu banyak korban lainnya.

Mendengar hal ini ramai dibicarakan, konsulat Indonesia meminta Shandra untuk menarik kembali pernyataan tentang penolakan yang pernah terjadi. Dengan tegas, Shandra menolaknya. Ia merasa tidak harus menutupi hal apapun, bahkan tentang pemerintah Indonesia yang bersikap acuh terhadap dirinya setelah kasus ini mencuat. Shandra mengakui bahwa dirinya tidak mendapatkan perhatian apapun dari pemerintah Indonesia, termasuk usaha untuk memastikan apakah dirinya baik-baik saja atau tidak.

Kemudian Shandra bekerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat untuk memperjuangkan nasib para korban perdagangan manusia dan menuntaskan kasus ini. Bahkan tahun lalu, Shandra berhasil bersaksi di depan senat Amerika Serikat.
Ia meminta pemerintah Indonesia kembali memastikan undang-undang yang diberlakukan untuk para pekerja yang dikirim ke luar negeri. Dan sejak itu, pengiriman pekerja ke luar negeri harus didaftarkan ke Departemen Tenaga Kerja.

Kisah : Diacuhkan Indonesia, Shandra Bangkit Jadi Aktifis Amerika. Sumber : bbc.com

Hal yang paling membanggakan bagi Shandra adalah ia berhasil mengambil peran bersama dengan para dewan penasihat baru pada Desember 2015 di White House.

Kisah : Diacuhkan Indonesia, Shandra Bangkit Jadi Aktifis Amerika. Sumber : bbc.com

Kisah : Diacuhkan Indonesia, Shandra Bangkit Jadi Aktifis Amerika. Sumber : bbc.com

Shandra merasa bahwa Amerika benar-benar harus diberi pelajaran mengenai hal ini. Orang-orang terbiasa melihat wanita korban perdagangan sebagai seorang pelacur. Dan mereka menganggap pelacur sebagai penjahat. Di kota-kota besar, kebanyakan orang menutup mata terhadap segala bentuk kriminalitas.

Kisah : Diacuhkan Indonesia, Shandra Bangkit Jadi Aktifis Amerika. Sumber : bbc.com

Sampai saat ini, pemerintah masih berusaha untuk melakukan penggerebekan terhadap rumah-rumah bordil dan menahan para pria yang tertangkap basah sedang melakukan jual beli wanita untuk mengikuti sesi di John School. Tidak benar-benar ditangkap, ini hanya bentuk pengajaran bagaimana caranya mengidentifikasi anak-anak dan perempuan yang dipaksa menjadi pekerja seks.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya