Ed Stafford, Air Jadi Salah Satu Kunci Bertahan Hidup

Sukses dengan serial pertama, Ed Stafford siap tunjukkan keahlian bertahan hidupnya di lingkungan ekstrim.

oleh Firman Fernando Silaban diperbarui 26 Mei 2016, 12:30 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2016, 12:30 WIB
Ed Stafford
Sukses dengan serial pertama, Ed Stafford siap tunjukkan keahlian bertahan hidupnya di lingkungan ekstrim dan salah satu kuncinya adalah air.

Liputan6.com, Jakarta Setelah sukses menyelesaikan tantangan untuk bertahan hidup di alam liar pada musim pertama, sang petualang dan pengembara Ed Stafford hadir kembali mempraktikkan keahliannya. Ed Stafford yang mendapat rekor dunia Guinness World Record sebagai orang pertama yang berjalan menelusuri sungai Amazon bersama Discovery Channel bersiap untuk tantangan baru tanpa bantuan di tengah-tengah lingkungan yang keras dan ekstrim.

Dalam sebuah serial yang berjudul Marooned with Ed Stafford", Ed memperlihatkan bagaimana cara untuk bertahan hidup dengan hanya berbekal sebuah telepon darurat, peralatan medis, dan kamera untuk merekam petualangan pribadinya. Ed mengatakan bahwa serial tersebut bukan hanya tentang upaya bertahan hidup, tetapi juga memperlihatkan bagaimana manusia menembus batas kemampuannya.

"Apa yang saya lakukan bukan hanya sekedar bagaimana bisa bertahan hidup ketika Anda terdampar, tetapi soal menembus batas kemampuan manusia yang awalnya pun saya ragukan," ujar Ed Stafford dalam wawancara telepon dengan Liputan6.com pada Rabu (25/5/2016) di Jakarta.

Ed Stafford yang merupakan lulusan Newcastle University juga mengatakan bahwa setiap episode yang telah dijalaninya juga memberikan pembelajaran berharga bagi dirinya, khususnya tentang kelangsungan hidup, pertahanan fisik, dan sikap inspiratif untuk tetap berpikir positif serta fokus. Ed mengatakan bahwa empat komponen yang diperlukan untuk bertahan hidup adalah air, api, makanan, dan tempat tinggal.

Ed Stafford

"Jika tarik garis besar bertahan hidup, ada empat hal penting untuk kebutuhan hidup Anda selama menjalaninya, yaitu air sebagai prioritas pertama, makanan, api, dan tempat tinggal," ujar Ed Stafford

Ia pun menceritakan salah satu tantangan terberat selama menjalani program Marooned adalah ketika berada di Gurun Gobi, bagian selatan Mongolia. Hal tersebut dikarenakan Ed sangat kesulitan untuk menemukan air, ketimbang berada di hutan dan ia harus memeras cairan yang berasal dari tumbuhan.

"Salah satu tantangan terberat yang pernah saya alami adalah ketika mengalami kesulitan mendapatkan air di Gurun Gobi karena air merupakan komponen terpenting untuk bertahan hidup," jelas Ed.

"Selain empat prioritas tersebut, saya juga melakukan meditasi sebelum didamparkan karena kegiatan itu membantu saya untuk tetap berpikir positif," ujar Ed.

Proses pengambilan gambar berlangsung di lokasi terpencil, mulai dari Gurun Gobi yang kering dan berbatu di Mongolia hingga hutan tropis Guatemala dan padang rumput Namibia, perbukitan Andes di Patagonia, Argentina serta Pulau Coron yang indah di Filipina. Setiap lokasi menghadirkan ujian yang unik dan mematikan, menampilkan Ed yang bukan hanya berusaha bertahan hidup, tetapi juga berhasil menghadapi tantangan di beberapa lingkungan paling ekstrim di dunia.

Di musim kedua ini, Marooned untuk pertama kalinya akan menayangkan pengalaman Ed bertahan di musim dingin, yang akan membawa lebih banyak tantangan bagi petualang tersebut. Setelah menjadi manusia pertama yang berjalan di sepanjang Sungai Amazon selama 860 hari, dan menghabiskan 60 hari sendirian dengan hanya berbekal kamera di pulau terpencil , Ed kembali lagi, menghadang bahaya sembari membuktikan bahwa ia bisa menyusun cara bertahan hidup dalam lingkungan apapun.

Ed Stafford

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya