Tak Boleh Bergerak, Simak Suasana Kompetisi Melamun di Korea

Kompetisi melamun di Korea menunjukkan pentingnya beristirahat dan bersantai bagi otak agar terhindar dari stres.

oleh Annabella Siahaan diperbarui 17 Jun 2016, 15:00 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2016, 15:00 WIB
Tak Boleh Bergerak, Simak Suasana Kompetisi Bengong di Korea
Kompetisi bengong di Korea menunjukkan pentingnya beristirahat dan bersantai bagi otak agar terhindar dari stres. Sumber: Vice.com.

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini, sekitar 70 orang berkumpul di Ichon Hangang Taman di Seoul, Korea Selatan, untuk tidak melakukan apa-apa. Tidak ada gawai yang terlihat, tidak ada orang-orang yang sibuk mengetik pesan atau mengambil foto narsis, dan tidak ada yang terburu-buru melakukan aktivitas apapun. Semua orang yang berada di taman ini hanya melamun.

Orang-orang yang beradai di Ichon Hangang Taman ini sedang mengambil bagian dalam Space Out Competition atau Kompetisi Melamun tahunan Korea Selatan yaitu kontes untuk melihat siapa yang bisa melakukan tatapan kosong tanpa kehilangan fokus. Dilansir dari Vice.com pada Kamis (16/6/2016), WoopsYang adalah seorang seniman visual yang membuat acara ini pertama kali pada tahun 2014. Ia mengatakan bahwa kompetisi melamun dirancang untuk menyorot fakta bahwa banyak orang yang telah memeras habis otak mereka dan membuat mereka sadar bahwa dengan beristirahat, otak justru dapat bekerja secara lebih optimal.

"Saya menderita sindrom kelelahan pada saat itu, tetapi akan merasa sangat cemas jika saya sedang duduk di sekitar melakukan apa-apa, tidak produktif dalam satu atau lain cara," Woopsyang mengungkapkan. Akhirnya, ia menyadari bahwa ia tidak sendirian. "Saya berpikir, kami semua akan merasa lebih baik tentang bersantai dan tidak melakukan apa-apa jika tidak melakukannya sendirian."

Sejak kompetisi pertama diadakan dua tahun lalu, Space Out Competition berkembang menjadi kontes dengan panel juri dan seperangkat aturan ketat seperti dilarang menelpon, bicara, bahkan memeriksa jam tangan dan tertidur dapat menyebabkan diskualifikasi. WoopsYang mengatakan lebih dari 2 ribu orang mendaftar untuk 70 slot kontestan tahun ini, dan dia harus menahan babak kualifikasi untuk memilih kandidat terbaik.
Selama acara yang berlangsung selama 90 menit, kontestan dilarang melakukan apa pun selain melamun. Jika Anda tertidur, mulai tertawa, atau menggunakan teknologi, Anda didiskualifikasi. denyut jantung kontestan diperiksa setiap 15 menit untuk memastikan bahwa mereka dalam keadaan rileks, dimana orang dengan detak jantung paling stabil akan jadi pemenang. Jika kontestan merasa tidak nyaman dan misalnya merasa haus atau perlu menggunakan kamar mandi, mereka dapat mengangkat beberapa kartu permintaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Acara ini juga memiliki komentator langsung yang menceritakan situasi di lapangan pada kompetisi melamun ini.

Tahun ini, Shin Hyo-Seob, rapper lokal yang juga dikenal dengan nama Crush, adalah pemenang pertama. Dia adalah salah satu pesaing yang tersisa dan memiliki denyut jantung paling stabil dari semua peserta. "Saya benar-benar bertekad untuk menang," Shin Hyo-Seob menuturkan. "Saya berlatih di rumah."

Kompetisi melamun ini mengungkapkan pentingnya istirahat, tidak hanya di Korea Selatan, tetapi di seluruh dunia. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa otak membutuhkan waktu tenang untuk memproses informasi dan membuat kenangan, tetapi juga untuk mengurangi stres dan kelelahan yang berasal dari tekanan tidak henti dari pekerjaan dan kehidupan sosial. Korea Selatan khususnya memiliki salah satu populasi paling stres atau tertekan di dunia, dimana New York Times pernah menggambarkan bahwa negara ini sedang berada di ambang gangguan saraf nasional.

Masalah yang terkait dengan stres, kecemasan, dan otak yang bekerja terlalu keras bukan hal baru di Seoul, jadi WoopsYang berharap kompetisi melamun ini akan diperluas ke seluruh dunia. Tahun lalu, Space Put Competition internasional yang diadakan di Beijing, dengan 80 kontestan.

Selain unsur kompetitif, WoopsYang mengatakan dia juga melihat kontes ini sebagai bagian dari seni pertunjukan. Kompetisi ini diadakan pada jam paling sibuk dalam satu hari, yaitu Senin pagi, di bagian kota yang juga sibuk yaitu di sebuah taman publik yang besar, untuk menyoroti kontras antara sekelompok orang yang hanya diam tak melakukan apa-apa dengan hiruk pikuk kota di sekitar mereka. "Cara terbaik untuk melihat kompetisi ini adalah dari salah satu gedung-gedung tinggi di sekitarnya, melihat ke bawah," kata WoopsYang. "Anda akan dapat melihat satu area kecil yang hening dan diam di tengah-tengah semua gerakan sibuk."

WoopsYang juga mendorong kontestan untuk datang mengenakan pakaian yang mewakili profesi mereka, seperti jas atau seragam, sehingga mereka terlihat sebagai versi miniatur dari seluruh kota. Intinya adalah untuk menunjukkan bagaimana stres dan kelelahan bisa menyerang siapa saja, namun di sisi lain semua orang bisa mendapatkan keuntungan dari melamun. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya