Mengintip Seniman Henna Asal Banyuwangi

Ika Bawazier adalah seorang seniman henna yang terkenal asal Banyuwangi, simak kisahnya di sini.

oleh Hans Bahanan diperbarui 08 Jul 2016, 13:00 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2016, 13:00 WIB
Seniman Henna
Ika Bawazier adalah seorang seniman henna yang terkenal asal Banyuwangi, simak kisahnya di sini.

Liputan6.com, Banyuwangi Seni lukis tangan menggunakan pacar atau Mehndi atau yang biasa disebut Henna ternyata sangat diminati oleh banyak wanita. Di Banyuwangi, Jawa Timur misalnya, ratusan orang berbondong bondong mendatangi jasa pelukisan henna sejak awal puasa hingga hari-hari setelah Lebaran Idul Fitri.

Salah satu seniman jasa lukis henna yang terkenal di Banyuwangi adalah Ika Abbas Bawazier (28 tahun). Wanita kelahiran Oktober 1988 ini bisa dikatakan sangat mahir dalam melukis tangan menggunakan henna. Hal itu terlihat dari padatnya peminat yang berkunjung ke rumahnya.

Ditemui di kediamannya di jalan Belitung nomor 25, Kelurahan Lateng, Kampung Arab, Banyuwangi. Wanita yang akrab disapa Ika Henna ini mengaku menggeluti seni lukis tangan ini berawal dari hobi menggambar bunga sejak lulus dari bangku SMP pada tahun 2004.

Ia kemudian mulai mencoba melukis tangannya sendiri menggunakan henna racikan secara otodidak dengan panduan buku. Meski terkadang salah namun lambat laun ia mulai mahir melukis tangannya dan memberanikan diri melukis tangan orang lain.
“Awalnya jelek, tapi lama kelamaan sudah terbiasa dan hasilnya juga maksimal. Pertama kali yang saya coba setelah tangan sendiri adalah tangan keluarga dan sepupu. Dulu masih belum berani melukis tangan orang, takut salah,” Tutur Ika, saat ditemui liputan6.com, Kamis (7/7/2016).

Setelah 5 tahun tepatnya tahun 2009 dia kemudian membuka jasa henna di kediaman lamanya. Saat pertama buka, pelanggannya hanya beberapa orang saja setiap harinya namun seiring berjalan waktu, hingga saat ini jasa lukis tangan miliknya sudah mulai dikenal dan banyak diminati.

Saking terkenalnya, jasa henna tangan ala Ika ini tak hanya dikenal warga Banyuwangi saja, namun juga warga asal luar daerah bahkan warga asing juga banyak yang datang ke kediamannya untuk dilukis.

“Setelah dikenal, setiap harinya lebih dari 20 orang yang datang ke rumah. Mungkin yang paling banyak itu saat libur puasa dan pasca lebaran setiap harinya lebih dari 100 orang. Bule pun juga kadang datang ke sini,” kata dia sambil menunjukkan foto Bule wanita asal Prancis.

Tarif yang dipatok untuk jasa pelukisan henna ini terbilang cukup murah. Untuk kalangan anak-anak dan dewasa ia hanya mengambil upah Rp 10 ribu hingga 20 ribu per tangan, tergantung tingkat kesulitan. Sedangkan untuk pengantin, ia mengambil upah Rp. 200 ribu hingga Rp. 300 ribu per tangan.

Tak heran, dari membuka jasa lukis henna dan banyaknya peminat, Ika bisa meraup hasil ratusan ribu rupiah setiap harinya. “Alhamdulillah setiap harinya kalau hari biasa 200 ribu sampai 300 ribu, kalau ramai sampai 1 juta Rupiah setiap hari,” ucap Ika.

Sekadar informasi, dikutip dari berbagai sumber, Henna atau yang lebih dikenal dengan pacar kuku merupakan sebuah tanaman dengan nama ilmiah Lawsonia Inermis. Kata henna berasal dari bahasa Yunani atau dalam Bahasa Arabnya Hina. Menurut sejarah, seni melukis tangan tangan dengan tanaman ini telah ada sejak ribuan tahun silam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya