Jabar, Kaltim, Papua Ramaikan Festival Cisadane 2016

Festival Cisadane 2016 yang akan berlangsung pada 30 Juli hingga 6 Agustus 2016, mendatang di Bantaran Sungai Cisadane.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Jul 2016, 15:00 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2016, 15:00 WIB
Jabar, Kaltim, Papua Ramaikan Festival Cisadane 2016
Festival Cisadane 2016 yang akan berlangsung pada 30 Juli hingga 6 Agustus 2016, mendatang di Bantaran Sungai Cisadane.

Liputan6.com, Tangerang Sebagai kota yang dekat dengan ibukota Jakarta, Pemerintah Kota Tangerang tidak mau kehabisan atraksi untuk para wisatawan. Kota yang terkenal dengan industrinya itu kembali akan akan menggelar Festival Cisadane 2016 yang akan berlangsung pada 30 Juli hingga 6 Agustus 2016, mendatang di Bantaran Sungai Cisadane.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disporparekraf) Kota Tangerang Rina Hernaningsih menjanjikan gelaran budaya tahunan kali ini akan berlangsung lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya.

”Salah satunya adalah jumlah peserta perahu naga yang terlibat lebih banyak dari berbagai wilayah. Peserta tersebut meliputi perwakilan Jawa Barat sebanyak empat tim, Banten empat tim meliputi kota dan kabupaten, Kalimantan Timur dua tim, Cilacap dua tim bahkan hingga keikutsertaan peserta dari Papua. Kami akan berusaha tampil beda di festival ini,” ujar Rina dalam keterangan resminya, Selasa (26/7).

Lebih lanjut Rina mengungkapkan, Festival Cisadane tahun ini salah satunya bertujuan agar Sungai Cisadane menjadi lebih semarak.

"Kita juga adakan dayung pelajar dan kayak, intinya kali harus penuh terlihat, bisa dinikmati oleh siapapun," ujarnya. Rina juga memaparkan,pihaknya juga akan menghadirkan stand khusus UKM sebagai bentuk upaya pemberdayaan masyarakat yang menjalankan usaha.

Tak ketinggalan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Tangerang dan 13 Kecamatan turut memeriahkan Festival Cisadane.

“Nanti akan ada produk unggulan Kota Tangerang yang disajikan para UKM. Kalau SKPD dan Kecamatan mereka menginformasikan seputar pembangunan dan ada juga berbentuk pelayanan seperti akta sehari jadi oleh Dukcapil dan lainnya, kita akan kombinasikan dengan baik, karena kami daerah dekat Jakarta, harus mampu tampil beda,” imbuhnya.

Selain menjadi hiburan masyarakat, lanjut Rina, Festival Cisadane juga sebagai upaya pelestarian budaya. Dimana dalam penyelenggaraan tersebut akan diadakan parade perahu hias dan lomba tari tradisional. Kemudian ada pentas seni Beksi Tarian Lenggang Cisadane, Palang Pintu dan lainnya.

“Lomba perahu itu sudah ada sejak lama dan tari tradisional yang kian surut peminatnya. Ini yang harus kita lestarikan sebagai aset Kota Tangerang agar tidak terjadi kepunahan, sebagai keunggulan kami juga di bidang Pariwisata,” tuturnya.

Rasanya belum terlupakan kemeriahan Festival Cisadane yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang pada tahun 2015 silam. Festival rakyat ini berhasil menyedot jutaan perhatian masyarakat, bukan hanya masyarakat Kota Tangerang melainkan juga masyarakat dari luar Kota Tangerang.

Wakil Wali Kota Tangerang Sahrudin mengatakan bahwa festival ini adalah festival rakyat, dimana berbagai acara akan dihadirkan untuk masyarakat yang pastinya juga melibatkan masyarakat.

"Berbagai potensi akan dihadirkan disini, berbagai karakter budaya yang berkembang di kota ini akan dihadirkan, ini akan menjadi salah satu sarana untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Penyelenggaraan festival ini bertujuan untuk melestarikan budaya sekaligus mempromosikan objek wisata yang ada di Kota Tangerang,” tandasnya.

“Melibatkan dan mengundang daerah lain untuk tampil di Festival CIsadane itu akan menambah kuat status festival itu. Semakin menasional, semakin heboh, semakin berkesan dan menghibur publik dengan tontonan yang asyik. Tangerang itu diuntungkan oleh posisi yang dekat dengan Jakarta. Market terbesar itu Jakarta. Jadi kalau bisa menarik orang Jakarta dengan berbagai event, itu sudah istimewa buat Tangerang,” kata Mentari Pariwisata, Arief Yahya.

Menparm Arief Yahya selalu melihat destinasi itu dalam tiga framework, yang dia sebut 3A. Yakni atraksi, akses dan amenitas. Tangerang, tidak ada masalah dengan akses dan amenitas. Tetapi perlu lebih banyak dan lebih kreatif di atraksi, karena berbasis pada man made.

“Perbanyak atraksi, naikkan kualitas atraksi, maka wisatawan akan datang,” kata dia.

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya