Meriahnya Festival Budaya Tua Buton Sulawesi Tenggara

Festival Budaya Tua Buton diramaikan dengan berbagai tradisi tua, seperti Tandaki, Pakande-kandea, dan hiburan menarik lainnya.

oleh Meita Fajriana diperbarui 25 Agu 2016, 11:00 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2016, 11:00 WIB
Festival Budaya Tua Buton
Festival Budaya Tua Buton dilakukan untuk mengaktualisasi budaya di masa sekarang dan memperkenalkannya ke dunia luar.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam. Salah satunya budaya tua yang dimiliki kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Untuk mengaktualisasikan budaya-budaya yang telah ada sejak masa leluhur sekaligus memperkenalkan budaya khas ini ke masyarakat luas, pemerintah setempat menggelar Festival Budaya Tua Buton di Pasar Rejo, Buton, Rabu (24/8/2016).

Acara ini diresmikan langsung oleh Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun. Rangkaian acara festival tahunan ini akan diisi oleh budaya tua dari Buton seperti Tandaki, Pakande-kandea, dan acara puncak yang diramaikan berbagai tarian kolosal.

"Buton memiliki potensi yang wisata budaya. Festival Budaya Tua ini juga untuk mengaktualisasikan budaya di masa sekarang dan memperkenalkannya ke dunia luar," ungkap Umar, Bupati Buton.

Festival Budaya Tua Buton yang ke-4 ini diawali dengan tradisi Tandaki, yaitu sunatan masal yang prosesinya dipimpin langsung oleh tokoh adat dari Keraton, dalam tradisi tersebut setidaknya ada 500 anak laki-laki melakukan prosesi sunat.

Setelah itu dilanjutkan dengan tradisi Pekande-kandea, yaitu acara makan bersama dengan hidangan yang disediakan dari partisipasi masyarakat. Untuk tahun ini, sebanyak 2 ribu talang disuguhkan untuk menyambut para tamu. Terlihat atmosfer keakraban dan kekeluargaan dari tradisi makan bersama ini.

Festival Budaya Tua Buton diramaikan dengan berbagai tradisi tua, seperti Tandaki, Pakande-kandea, dan hiburan menarik lainnya.

Sebagai puncak acara akan disuguhkan tarian kolosal pada sore hari dan ditutup dengan hiburan rakyat. Saat ini Festival Budaya Tua Buton sudah menjadi agenda tahunan di Kementerian Pariwisata, dan siap untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas sehingga dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke negeri penghasil aspal terbesar di Indonesia ini.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya