Sambutan Unik Bagi Paduan Suara Indonesia di Desa Sunyi Spanyol

Keheningan desa di daerah Basque, Spanyol, tidak menurunkan antusiasme masyarakat menyaksikan pertunjukan Batavia Madrigal Singers.

oleh Akbar Muhibar diperbarui 20 Nov 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2016, 09:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Berbagai kejadian unik juga menyertai Paduan Suara Batavia Madrigal Singers dalam perjalanannya berkompetisi di 48th Tolosa Choral Competition di Spanyol. Karena perbedaan gaya hidup dan kebudayaan, para anggota menemui banyak kejutan ketika mengisi konser di berbagai daerah di Basque. Mulai dari populasi penduduknya yang sedikit hingga keramahtamahan mereka menyambut berbagai tamu asing yang datang dari negara lainnya.

Salah satu kenangan yang diingat oleh para anggota BMS adalah bagaimana mereka disambut meriah di satu desa yang sepi penduduk. Avip Priatna, pelatih dan pengaba BMS menceritakan pengalaman tersebut pada kegiatan syukuran kemenangan BMS belum lama ini di Balai Resital Kertanegara.

“Pernah kami datang ke sebuah desa yang sangat sepi. Kiri dan kanan perkebunan sapi dan satu-satunya kendaraan yang ada adalah bis yang mengantarkan kami ke tempat pertunjukan. Ternyata saat malam menjelang, tempat pertunjukan kami sudah penuh dengan orang-orang yang menonton dan semua kursi penuh hingga mereka harus berdiri di belakang untuk menyaksikan penampilan kami” ungkap Avip Priatna.

Bahkan pada satu kesempatan, ketika mereka sedang konser di sebuah desa yang berjarak 2 jam dari tempat penginapan mereka di Tolosa, Spanyol, seluruh penonton tiba-tiba berdiri ketika lagu baru dinyanyikan. Seketika para anggota BMS terkejut karena keadaan tersebut, mereka berpikir bahwa ada kesalahan yang membuat penonton berdiri.

“Ternyata lagu yang kami bawakan adalah lagu berbahasa Basque yang digunakan untuk menyambut tamu terhormat dan para penduduk biasa menyanyikan lagu tersebut dengan berdiri. Mengetahui hal itu kami jadi mengerti bahwa para penduduk sangat menghargai kesenian dan bersedia menonton berbagai pertunjukkan yang dihadirkan di desa mereka” tutup Avip.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya