Liputan6.com, Jakarta Kehadiran media sosial sudah menjadi kebutuhan bagi kaum urban. Melalu media sosial, orang-orang dapat dengan mudah mendapatkan atensi hingga mendapat informasi yang cepat akibat perkembangan dunia digital yang kian pesat. Jika membuka akun media sosial Anda, foto yang paling mendominasi ialah foto selfie. Ya, pada awalnya istilah ini memang hanya sebagai julukan bagi orang yang gemar memotret profil pribadinya dan mengunggahnya pada media sosial, atau dengan kata lain narsis.
Salah satu selebritas dunia yang mendapatkan julukan sebagai "ratu selfie" ialah Kim Kardashian. Ia sangat mahir untuk memotret profil pribadinya dan mengunggahnya ke akun miliknya. Tak hanya selebiritas dunia saja, masyarakat umum juga semakin sering mengunggah foto selfie mereka, memberikan banyak hashtag dan caption yang beragam.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari harpersbazaar.com, Kamis (19/01/2017) bahwa Universitas Bringham Young telah melakukan penelitian mengenai faktor-faktor apa yang mendorong seseorang melakukan selfie. Apakah itu mengindikasi pada tindakan egoisme, pernyataan, atau ada pesan yang ingin disampaikan melalui fotonya tersebut. Berikut hasil dari penelitian tersebut.
1. Komunikator
Tipe komunikator merupakan orang-orang yang menyebar foto selfie mereka sebagai cara untuk terhubung dan berkomunikasi dengan para pengikutnya. Mereka ialah orang-orang yang melakukan komunikasi dua arah. Melalui selfie, ia bisa menyampaikan aspirasi mereka.
2. Autobiografi
Mereka yang masuk ke dalam kategori ini memanfaatkan selfie sebagai alat untuk mendokumentasikan momen penting dalam kehidupan mereka agar dapat dikenang sepanjang masa. Fotonya pun bukanlah foto-foto yang berpotensi untuk memicu kontroversi, justru sebaliknya. Foto yang mereka unggah mampu memotivasi dan menginspirasi seseorang.
3. Self-Publicists
Tipe ini ialah orang-orang yang gemar mendokumentasikan seluruh hidup mereka untuk mendapatkan eksistensi dan perhatian publik.
Dari ketiga tipe di atas, manakah yang merupakan tipe Anda?