Liburan ke Luar Negeri? Ini Fenomena Alam Langka Saat Musim Semi

Liputan6.com, Jakarta Ada pepatah mengatakan, traveling tanpa observasi sama halnya dengan burung tanpa sayap. Observasi menjadi penting dalam traveling, salah satu bagian dari perencanaan pra traveling ini tak hanya memudahkan Anda dalam perjalanan, tetapi juga bisa memberikan pengalaman traveling yang tidak biasa. Saat ingin traveling ke luar negeri saat musim semi misalnya, ada banyak fenomena alam langka yang bisa Anda saksikan, dan hal ini tidak bisa Anda ketahui tanpa observasi denga membaca buku referensi, artikel, dan foto di internet.

Berikut 8 fenomena alam langka yang bisa Anda saksikan saat traveling ke luar negeri di musim semi, seperti yang dikutip dari laman weather, Senin (27/3/2017).

Mekarnya Bunga Sakura, Jepang

Mekarnaya bunga Sakura di Jepang menjadi atraksi wisata yang banyak mendapat perhatian wisatawan saat berkunjung ke negara tersebut saat musim semi. Pada akhir Maret hingga awal April, bunga Sakura akan bermekaran di seluruh Jepang. Wisatawan lokal maupun yang datang dari luar negeri tak ingin melewati fenomena alam mengagumi cahaya merah muda yang menawan. Salah satu lokasi bunga Sakura yang paling populer di jepang adalah di Fukushima.

Dengan latar garis pantai yang panjang, Kepulauan Brunswick menjadi tempat sempurna untuk burung-burung yang ingin singgah dan bertelur. Ada banyak spesies burung yang datang dan singgah, mulai dari Black Skimmers, Plowers, Egrets, hingga Bangau. Fenomena alam yang hanya terjadi saat musim semi ini menjadi atraksi wisata yang tidak pernah dilewatkan wisatawan yang berkunjung ke kepulauan tersebut. Namun demikian, demi menghormati burung dan menghindari terjadinya kerusakan pada habitat mereka, wisatawan hanya bisa menonton pada jarak jauh.

Menyaksikan migrasi hewan yang dapat tumbuh sepanjang 45 kaki dengan berat mencapai 33 ton ini menjadi pengalaman wisata yang tak terlupakan. Musim semi adalah waktu yang tepat bagi pecinta wisata bahari untuk menyaksikan fenomena alam langka ini. Selama migrasi ke utara dari pantai pasifik Amerika Serikat, paus-paus akan banyak terlihat di sekitar garis pantai.

Musim semi adalah waktu yang tepat untuk menyaksikan tingkah lucu para bayi hewan liar di Yellowstone National Park. Saat musim semi, para wisatawan punya kesempatan lebih besar menyaksikan bayi hewan, mulai dari anak beruang hitam, domba bighorn yang punya siklus melahirkan pada tiap bulan Mei, hingga menyaksikan bayi rusa dan kijang dengan tanduk bercabang. Mengingat hewan liar sangat defensif terhadap bayinya, pengunjung hanya bisa menyaksikan tingkah bayi-bayi hewan ini dari jarak jauh.

Kedatangan Crane atau sejeni bangau hitam di Nebraskan Platte River bersama dengan burung lainnya, menjadi salah satu fenomena alam langka yang bisa diksasikan hanya di musim semi. Sekitar 80 persen dari populasi bangau dunia akan turun ke kawasan ini saat musim semi. Kawanan burung pertama tiba pada Februari atau sekitar awal Maret dan meninggalkannya pada pertengahan April.

Musim semi menjadi waktu terbaik untuk menyaksikan air terjun yang ada di Yosemite National Park. Salju yang mencair mengubah tebing-tebing menjadi pemandangan air terjun yang mengesankan. Puncak limpasan biasanya terjadi pada Mei hingga Juni. Bahkan beberapa air terjun, termasuk Yosemite Falls hanya memancurkan air pada bulan Agustus.

Pada suhu yang hangat, Kupu-kupu Monarch yang terbang daris elatan pdaa musim gugur menjadi lebih aktif dan mudah berkembang biak. Hal ini menandai migrasi kupu-kupu ke bagian utara Amerika. Kupu-kupu terbang ke utara untuk meninggalkan musim dingin dan mencari tanaman untuk bertelur sebelum mereka akhirnya mati.

Atraksi wisata yang bisa disaksikan di Amerika saat musim semi adalah tumbuhnya bunga-bunga liar di seluruh negeri. Bunga mulai bermekaran biasanya pada April, yang menandakan datangnya ribuan turis ke negara ini. Pada akhir April di Tennessee Great Smoky Mountain Natioanl Park juga akan bermekaran ribuan varietas bunga liar yang membuat kawasan tersebut menjadi ladang yang berwarna-warni.