Liputan6.com, Jakarta Dari guru teater menjadi istri hingga kini menjabat Ibu Negara Prancis. Begitu rangkuman kisah Brigitte Trogneux dalam hubungannya dengan Presiden Prancis terpilih Emmanuel Macron.
Kisah cinta guru dan murid mungkin cukup klasik dialami oleh sejumlah orang. Namun, saat itu Macron adalah murid dan Trogneux gurunya. Mereka bertemu di sekolah menengah atas di Amiens, Prancis Utara yang terpaut usia 25 tahun.
Baca Juga
Trogneux mengajar bahasa Prancis di sekolah tersebut. Mereka bersama-sama mengikuti kegiatan teater. Di sana kisah cinta mereka mulai bersemi. Sebuah foto menunjukkan "ciuman" pertama Macron dan Trogneux saat main teater.
Advertisement
Sepertinya cinta mereka merupakan cinta pada pandangan pertama. Meski tentunya mereka berdua telah melewati banyak diskusi panjang. Apalagi Macron dikenal sebagai murid yang cerdas. Karya tulisnya mampu membuat sang guru terpesona.
Saat berusia 18 tahun, Macron pindah ke Paris. Trogneux pun tidak melepaskannya begitu saja. Ia meninggalkan keluarganya di Amiens dan menyusul Macron.
Janji Menikah
"Saat berusia 17 tahun, Emmanuel mengatakan kepada saya, "Apa pun yang kamu lakukan, aku akan menikahimu", ujar Trogneux kepada majalah Paris Match.
Terpaut usia jauh, hal itu dinilai sebagai salah satu dampak fenomena banyaknya wanita Prancis yang menginginkan kekasih pria yang lebih muda.
Perjuangan cinta mereka pun tidak selalu mulus. Orangtua Macron pernah meminta Trogneux untuk menjauhi putranya saat ia masih berusia 16 tahun. Paling tidak, hingga usia Macron telah beranjak 18 tahun.
Kini, Trogneux tak lagi mengajar, tetapi membantu karier Macron untuk menjadi presiden. Macron mempercayai Trogneux sebagai penasihat terpercaya. Setidaknya itu menurut Paris Match.
"Trogneux menghabiskan waktunya selalu bersama Macron, mendengarkan apa pun keluh kesah sang suami. Macron juga kerap bertanya kepada Trogneux dan mengambil nasihatnya," tulis majalah itu.
Advertisement