Wow, Ada 1.000 Ciuman untuk Bupati Talaud di Festival Pulau Sara

Festival Pulau Sara yang digelar 2 Juli 2017 mendatang bakal berlangsung spektakuler mengisi serangkaian festival crossborder.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 19 Jun 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2017, 11:30 WIB
Wow, Ada 1.000 Ciuman untuk Bupati Talaud di Festival Pulau Sara
Festival Pulau Sara yang digelar 2 Juli 2017 mendatang bakal berlangsung spektakuler mengisi serangkaian festival crossborder.

Liputan6.com, Jakarta Festival Pulau Sara yang digelar 2 Juli 2017 mendatang bakal berlangsung spektakuler mengisi serangkaian festival crossborder. Silakan kosongkan jadwal Anda karena akan ada banyak atraksi spektakuler yang bisa dinikmati. Dijamin, Anda akan jatuh cinta dengan Talaud!

Yang suka hunting foto, nature keren, ada lomba Pesona Desaku Yang Kucinta yang bisa dinikmati. Yang dilombakan yaitu fotografi dan pesona desanya. Yang suka sport, ada lomba renang yang siap menyapa. Yang suka musik, silakan saksikan bambu entel. Sementara yang suka segala hal yang unik, tak biasa, bisa arahkan pandangan ke 1.000 ciuman untuk bupati.

"Pemerintah terus berupaya agar pariwisata Talaud dikenal banyak orang. Salah satu langkah promosi pariwisata yang dilakukan yakni dengan melaksanakan even bergengsi ini," kata Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyuni Maria Manalip, Minggu (18/6).

Ya, Talaud memang istimewa. Sangat pas ditetapkan menjadi destinasi wisata daerah perbatasan. Daerahnya berbatasan langsung dengan Filipina. Pesona alam bibir Laut Pasifik yang indah bisa terlihat jelas dari sana.

Sang bupati pun sangat pede soal pesona alam wilayahnya. Dari paparannya, destinasi wisata di Talaud banyak menebarkan pesona alam yang yahud. Pulau Karakelang misalnya. Banyak surga tersembunyi yang bisa ditemui di sana.

Selain wisata alam pantai dan air terjun, ada juga wisata petualang goa dan desa wisata. Yang cukup dikenal antara lain Pantai Pesisir Timur pulau Karakelang, Pantai Lobbo, Goa Weta, Air Terjun Ampadoap, dan Desa Adat Bannada.

Di pesisir Timur, wisatawan bisa menikmati hamparan pasir halus sepanjang 12 kilometer. Pantainya berhadapan langsung dengan Lautan Pasifik dan memiliki lebar sekitar 60 hingga 80 kilometer jika sedang surut.

Pantai Lobbo di Kecamatan Beo Utara juga tak kalah okenya. Apalagi saat sunset. Pancaran oranye matahari di ufuk barat bumi semakin indah saat pulau Nusa Tofor dan Nusa Dolong membentuk siluet di bawahnya. Hamparan pasir hitam halus yang luas, serta deburan ombak bertingkat semakin menambah nikmatnya menghabiskan senja di pantai yang masih perawan ini.

Pualu Karakelang juga punya pesona Goa Weta dengan stalaktit dan stalakmitnya. Goa ini mempunyai panjang sekitar 400 meter dan tembus ke ujung goa lainnya di perbukitan. Air Terjun Ampadoap juga punya keunggulannya sendiri.

Dua buah air terjun yang saling berhadapan ini tak tinggi, masing-masing hanya setinggi lima meter. Kedua air terjun ini jatuh di antara bebatuan dan aliran airnya bertemu di satu titik, lalu mengalir bersama menuruni anak sungai. Sementara, Desa Bannada ditetapkan sebagai desa adat karena kearifan lokal kerajaan Talaud atau Porodisa yang tetap terjaga hingga saat ini.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, cross border tourism di Talaud sangat potensial. Goalnya bisa diarahkan ke crossborder area yang semakin hidup dan menjadi destinasi yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman).

“Silakan belajar dari banyak negara di Eropa yang maju karena crossborder. Prancis dan Spanyol hebat mengelola crossborder tourism sebagai sebagai pendulang devisa. Malaysia juga, untuk market travellers Singapore. Taalaud juga bisa sama. Masyarakat di sana juga harus mendapatkan benefit dengan lebih banyak event, sehingga banyak orang berdatangan," ujar Menpar Arief Yahya.

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya