Gerakan Sejuta Cangkir Flores Siap Temani Tour de Flores 2017

Selain berpetualang dari ujung timur Larantuka sampai ke barat Labuan Bajo, ada juga gerakan Sejuta Cangkir Kopi Flores yang siap menemani.

oleh nofie tessar diperbarui 04 Jul 2017, 13:15 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2017, 13:15 WIB
Gerakan Sejuta Cangkir Flores Siap Temani Tour de Flores 2017
Selain berpetualang dari ujung timur Larantuka sampai ke barat Labuan Bajo, ada juga gerakan Sejuta Cangkir Kopi Flores yang siap menemani.

Liputan6.com, Flores Event sport tourism skala internasional sekelas Tour de Flores (TdF) 2017 ini tampaknya bakal semakin seru. Selain bisa berpetualang di destinasi kelas dunia dari ujung timur Larantuka sampai ke barat Labuan Bajo, ada juga gerakan "Sejuta Cangkir Kopi Flores" yang siap menemani. Gerakan ini akan dimulai usai etape terakhir di Labuan Bajo, Rabu, 19 Juli 2017, pukul 14.00 WITA.

Yang hobi minum kopi, sayang membiarkan event ini berlalu begitu saja. Flores selain istimewa dalam destinasi alam dan budaya, juga penghasil kopi yang berkarakter. Punya aroma yang kuat dan khas.

Satu juta warga Flores, dari Larantuka hingga Labuan Bajo, akan serentak menyeruput kopi Flores yang terkenal gurih ini.

"Ada delapan kabupaten di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang siap menggelar kegiatan gerakan sejuta cangkir kopi Flores, Rabu, 19 Juli 2017,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marius Ardu Jelamu, Senin (3/7).

Kedelapan kabupaten yang dimaksud Marius adalah Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka dan Flores Timur.

Satu kabupaten lainnya yakni Kabupaten Lembata yang berada di ujung Pulau Flores juga sudah stand by, Bila oke, Lembata akan ikut dimasukkan ke dalam list kabupaten . yang ikut menggelar Gerakan Sejuta Cangkir Kopi.

Gerakan Secangkir Kopi ini di create khusus di tengah even TdF lantaran sejumlah daerah di Flores khususnya Bajawa (Kabupaten Ngada), Manggarai, Boawae (Kabupaten Nagekeo), dan Lio (Kabupaten Ende) adalah sentra produksi kopi jenis robusta dan arabica. Selama ini kopi Flores dibeli oleh pedagang untuk dijual di Bali dan Jawa. Bahkan sebagian ada juga yang diekspor ke luar negeri dengan merek kopi Bali dan kopi Jawa.

Pasca kemenangan kopi Flores Manggarai di ajang Indonesia Cupping Contest 2015 lalu, Kopi arabika Flores pernah diundang mewakili
Indonesia untuk berpameran di Boston. Bahkan di sejumlah negara, kopi Flores merajai omset penjualan kafe. Sejumkah kafe di Jerman bahkan ikut menyajikan profil kopi arabika Flores, lengkap dengan foto-foto petaninya.

”Kopi Flores sangat ngehits di luar negeri tapi tenggelam di negeri sendiri. Itu sebabnya kami create acara ini,” papar Marius.

Sejauh ini ada dua varian utama jenis kopi arabika yang telah dikenal. Yang pertama Arabika Flores Bajawa. Satunya lagi Arabika Flores Manggarai. Kombinasi keduanya memberikan ciri dan kualitas tertentu produk itu. "Kalau disatukan di Tour de Flores bakal makin dahsyat. Publikasi, dan pemberitaannya bisa makin mendunia," ungkapnya

Menpar Arief Yahya langsung sumringah. Cara kreatif ini, diyakini bakal cepat mengorbitkan seluruh potensi NTT ke level dunia. "Saya
setuju dengan side event seperti Gerakan Sejuta Cangkir Kopi tersebut. Lokal konten juga ikut diangkat. Impactnya pasti akan sangat dahsyat," ujar Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Ucapan Menpar Arief Yahya bukan tanpa dasar. Sport event, atau sport tourism itu direct impact-dan media value yang sangat besar.
Eksposurenya bisa mendunia. Dan 60% dari wisman yang terlibat di sport event itu biasanya menjadi repeater, mereka datang lagi sebagai wisman

“Setidaknya ada dua manfaat penting yang dapat kita dapatkan dari Tour de Flores. Yang pertama infrastruktur daerah setempat akan lebih maju. Yang kedua adalah perkenalkan dan promosikan destinasi wisata dan kopi Flores,” ucapnya.

Detail Kegiatan Sejuta Cangkir Kopi Flores (SCKP)

1. Seluruh orang dewasa di Flores minum kopi pada jam yang sama, Rabu, 19 Juli 2017 pukul 14. 00 Wita.

2.Utusan MURI (Museum Rekor Indonesia) hadir di Labuan Bajo dan menunggu satu jam untuk menerima laporan dari setiap desa di Flores. Laporan dikirim via Whatsapp. Jumlah yang minum harus mencapai 1 juta orang agar layak masuk rekor MURI.

3.Flores terbagi atas 8 kabupaten plus Kabupaten Lembata. Jika satu kabupaten terdiri atas 10 kecamatan, Flores terdiri atas , sekitar 110 kecamatan. Bila satu kecamatan terdiri atas 10 desa terdapat 1.100 desa. Setiap desa ada PIC yang bisa mengorganisasi melaporkan hasil.

4.Organisasi berjenjang: Koordinator SCKF yang ada Labuan Bajo, sembilan PIC di kota kabupaten, PIC di sekitar 110 kecamatan, dan PIC di sekitar 1.100 desa. Masing-masing PIC memiliki HP atau PC untuk melaporkan hasil lewat.

5.Setiap PIC membuat daftar nama untuk ditandatangani yang hadir. Daftar nama yang sudah ditandatangani itu dikirim ke Koordinator usai minum kopi. Daftar nama difoto kamera handphone dan dikirim lewat WA.

6.Targetkan satu kabupaten 115.000 tanda tangan. Pembuatan daftar dan penandatanganan dilakukan mulai Senin, 3 Juli 2017. Satu kecamatan rata-rata 11.500 tanda tangan. Data dari desa dilaporkan ke kecamatan, dan dari kekecamatan dilaporkan ke PIC kabupaten dan langsung ke koordinator.

7.Berdasarkan laporan dari setiap PIC dari berbagai daerah, koordinator membuat rekaman dan menyerahkan kepada pejabat MURI untuk disahkan sebagai gerakan SJKF. Cangkir dan kopi untuk dipakai minum dibawa masing-masing warga. Bawalah cangkir yang bagus agar enak juga dipandang.

8.Warga minum kopi di balai desa, halaman kantor kecamatan/alun-alun/ lapangan bola, dan lapangan bola/alun-alun kota kabupaten.

9.Bagi warga yang tidak bisa berkumpul, diminta minum kopi di rumah masing-masing. Bila satu kecamatan terdiri atas 10 desa, maka di seluruh Flores terdapat 1.100 desa. Setiap desa ada koordinator kegiatan yang bekerja sama dengan dinas pariwisata untuk mengoordinir kegiatan tersebut.


(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya