Wujudkan Wisata Sungai, Kemenpar Dukung Sport Tourism BKT 5K

Kemenpar dengan Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BBPI) Walikota Jakarta Timur menggelar event sport tourism lomba lari BKT 5K.

oleh nofie tessar diperbarui 13 Sep 2017, 17:55 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2017, 17:55 WIB
Wujudkan Wisata Sungai, Kemenpar Dukung Sport Tourism BKT 5K
Kemenpar dengan Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BBPI) Walikota Jakarta Timur menggelar event sport tourism lomba lari BKT 5K.

Liputan6.com, Jakarta Inovasi tiada henti diperlihatkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Buktinya, kementerian di bawah komando Arief Yahya itu bekerjasama dengan Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BBPI) Walikota Jakarta Timur menggelar event sport tourism lomba lari BKT 5K atau Banjir Kanal Timur 5 kilometer yang berlangsung di Bantaran Kali Timur, dekat Pintu Air BKT Jl. Jendral Rs. Soekanto, Jakarta Timur.

Penyelenggaraan lomba lari BKT 5K yang baru pertama kali ini sebagai upaya mempromosikan kawasan Banjir Kanal Timur sebagai area olarahraga wisata (sport tourism) serta arena kuliner dan wisata sungai.

Ketua BPPI Yanti Soekamdani mengatakan, penyelenggaraan event BKT 5 K ini sebagai upaya mempromosikan BKT juga sekaligus mengajak masyarakat Jakarta dan sekitarnya hidup sehat.

“Belakang ini, olahraga lari kian popular di kalangan masyarakat, karena olahraga ini simple, mudah , murah, dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Selaian itu, olah raga ini memiliki manfaat seperti menurunkan resiko penyakit jantung, mengurangi resiko diabetes dan masih banyak manfaat lainnya," ujar Yanti, Minggu (10/9).

Event lomba lari BKT 5 K, menurut Yanti Soekamdani, diharapkan menjadi even tahunan sehingga kegiatan olahraga lari ini dapat meningkatkan animo masyarakat Jakarta khususnya wilayah Jakarta timur untuk mengenal lebih baik tentang area BKT dan menikmati keindahan alam serta menjaga kebersihan area BKT.

"Lomba lari BKT 5 K ini tidak dikenakan biaya. Para pemenang lomba untuk kategori pria dan wanita mendapat hadiah. Selain itu para peserta juga akan mendapat hiburan atau entertainment serta dapat melihat pameran (bazaar) multi produk," ungkap Yanti.

Sekretaris Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Mumus Muslim mengatakan, Kemenpar mendukung kegiatan ini lantaran area wisata BKT makin populer di masyarakat sekitar. Menurutnya, dengan diadakan banyak event, seperti sport tourism, maka tempat wisata ini bisa dikenal masyarakat dari luar.

“Kita ingin promosikan area wisata BKT ini antara lain dengan kegiatan lomba lari BKT 5 K. Kegiatan lomba lari ini banyak diminati masyarakat, yang sekaligus untuk mengenalkan langsung BKT yang dalam pariwisata adalah seeing is believing,” ujar Mumus.

Mumus menambahkan, lomba lari BKT 5 K ini sebagai awal untuk menuju wisata sungai. “Jakarta yang dilintasi beberapa sungai layak mempunyai wisata sungai, antara bisa diawali dari Sungai Banjir Kanal Timur yang panjangnya sejauh 23,5 km," kata Mumus.

Pemda DKI Jakarta dalam upaya menangani masalah banjir di wilayah Timur dan Utara Jakarta telah membangun Banjir Kanal Timur (BKT) yang memiliki mencapai 23,5 kilometer dengan kedalaman empat meter hingga tujuh meter dan lebar di bagian hulu mencapai 100 meter dan di bagian muara 200 meter. Kanal ini membentang dari Cipinang di Jakarta Timur hingga kawasan Marunda di Jakarta utara.

Fungsi kanal ini adalah sebagai saluran kolektor yang memotong lima sungai yaitu Sungai Cipinang, Sungai Sunter, Sungai Buaran, Sungai Jati Kramat , dan Sungai Cakung. Kawasan BKT ini berpontensi sebagai kawasan wisata dengan area yang terbagi-bagi menjadi area olahraga, kuliner, dan wisata sungai.

Menteri Pariwisata Arief Yahya turut mendorong kepala daerah untuk menggarap wisata sungai sebagai tujuan rekreasi ataupun olahraga. "Sekaligus mengedukasi, bahwa sungai dan laut itu adalah beranda depan, teras rumah, bukan pintu belakang, sehingga akan merawat dan menghias sungai dan laut dengan baik," jelas Arief Yahya.

Menurutnya, sungai adalah atraksi. Sungai bisa dijadikan sebagai pusat dan sumber kebudayaan yang sangat potensial untuk digarap sebagai destinasi wisata. Selain itu sungai juga bisa digarap dari sisi lingkungan sebagai upaya pelestarian yang berawal dari pengembangan program pariwisata.

"Sungai ini bisa untuk wisata air, rekreasi, hingga wisata olahraga. Dari sini kita bisa melihat manfaat pariwisata untuk pelestarian lingkungan," kata Menpar Arief Yahya.


(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya