Korupsi Hingga Nepotisme, 7 Godaan yang Membuat Karier Berantakan

Tak hanya korupsi atau nepotisme, berikut 7 godaan yang dapat membuat karier Anda hancur berantakan.

oleh Adinda Tri Wardhani diperbarui 08 Nov 2017, 09:45 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2017, 09:45 WIB
20160426-Ilustrasi-Wanita-Karir-iStockphoto
Tak hanya korupsi atau nepotisme, berikut 7 godaan yang dapat membuat karier Anda hancur berantakan. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Batu Eddy Rumpoko belum lama ini terkena operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia menjadi pejabat kesekian yang ditangkap KPK dan terancam kehilangan masa depan. Karier yang dirintis bertahun-tahun bisa menemui jalan buntu dalam sekejap bila tergoda dan terbukti korupsi. Pasti Anda tidak ingin bernasib sama dengan mereka, bukan?

Jangan sampai karena godaan sesaat, hilang sudah masa depan yang cemerlang. Ingat, uang itu bisa dicari. Tapi kalau nama baik? Tidak akan ada yang jual. Makanya, waspada dengan beberapa godaan yang bakal sering Anda temui dalam meniti karier. Menurut DuitPintar.com, berikut beragam godaan yang harus kita hindari.

1. Suap menyuap

Suap menyuap dalam pekerjaan kerap menjadi bumerang. Bla sampai ketahuan nasib Anda bisa berakhir di penjara.

2. Nepotisme

Membantu teman atau kerabat dalam mencari kerja sangatlah perlu. Namun bukan dengan cara nepotisme alias iming-iming materi maupun jabatan tinggi, karena itu perbuatan yang melanggar hukum.

 

3. Penggelapan anggaran

Bila mengurus proyek, kerjakan sesuai dengan aturan. Anggaran janganlah dipompa untuk perut sendiri maupun orang lain. Apalagi jika berwenang mengurus anggaran. Godaan untuk menggelapkan anggaran akan semakin nyata.

4. Berbohong

Berbohong mungkin pernah dilakukan oleh siapa pun. Tapi bohong besar demi kepentingan pribadi, misalnya lalai menyelesaikan pekerjaan tapi malah menuduh anak buah yang salah, itu berbahaya. Sekali saja ketahuan, karier Anda jadi taruhannya.

5. Black campaign

Kampanye hitam bukan hanya ada dalam pemilu. Di dunia kerja pun ada, terutama dalam persaingan demi promosi jabatan. Pesaing dibuat jatuh reputasinya dengan modal fitnah. Siap-siap saja dijauhi kolega kalau ada yang mengendus kampanye model begini.

 

6. Jual informasi atau properti perusahaan

Loyalitas untuk perusahaan adalah harga mati. Bila Anda menjual informasi rahasia ke pesaing, bisa fatal akibatnya. Begitu juga jual properti perusahaan. Lebih baik jual barang bekas di rumah lewat toko online.

7. Mencuri uang perusahaan

Mencuri itu perbuatan yang tercela. Di kantor, beberapa divisi yang memegang uang tunai operasional kerap mendapat godaan untuk mencuri dana tunai. Seperti uang iuran BPJS karyawan tidak disetor atau menggunakan petty cash untuk kepentingan pribadi. Jangan kira perbuatan itu tidak akan ketahuan.

Dari daftar di atas, kebanyakan godaannya berhubungan dengan uang. Nah, kalau begini, sebenarnya Anda bisa menghindarinya dengan cara mengelola keuangan dengan benar. Kalau keuangan sehat dan hidup berkecukupan, tentu dorongan untuk mendapat uang secara ilegal juga tidak ada atau lebih minim.

Makanya kalau merasa gaji sekarang tidak cukup, usaha lebih untuk dapat pemasukan lebih besar. Bisa dengan cari penghasilan tambahan, rintis usaha sampingan, atau cari kerja lain dengan gaji lebih baik. Intinya, banyak cara halal yang bisa ditempuh hanya untuk dapat uang. Tak perlu sampai mempertaruhkan masa depan dengan melakukan hal-hal di atas. Kecuali kalau Anda memang ingin merasakan pengalaman menjadi pesakitan di pengadilan hingga di penjara. Bukan hanya pejabat pemerintah yang bisa diproses karena terlibat penyelewengan lho. Pegawai swasta pun demikian. Namun polisilah yang akan menangani kasusnya. Jika sudah begitu, mau ditaruh di mana muka kita? Bukan hanya diri sendiri yang kena dampak, tapi juga keluarga. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya