GenPI NTB Akan Mengadakan Pasar Pancingan di Lombok

Di Lombok, Pasar Pancingan Akan Diaktivasi GenPI NTB

oleh Cahyu diperbarui 11 Nov 2017, 10:29 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2017, 10:29 WIB
[Bintang] Lombok
Di Lombok, Pasar Pancingan Akan Diaktivasi GenPI NTB (Sumber Foto: topindonesiaholidays.com)

Liputan6.com, Kendal Pasar Karetan yang dirancang Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jawa Tengah menjadi model bagi komunitas GenPI dari daerah lain. Salah satunya, GenPI dari Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Namanya Pasar Pancingan. Namanya saja sudah pancingan, pasti berkaitan dengan pemancingan, kolam, dan ikan yang menjadi salah satu daya tarik atraksinya. Pasti seru,” ujar Jhe Ipul, Ketua GenPI Lombok Sumbawa, yang pekan ini berencana ke Pasar Karetan, Boja, Kendal.

Lalu, kapan dan di mana Pasar Pancingan akan diadakan?

“Tunggu tanggal mainnya ya! Yang pasti, harus Instagramable, banyak spot selfie, aneka macam kuliner, tempat yang asyik, alami, dan banyak edukasi,” ucap Jhe.

Ia mengajak masyarakat untuk mengikuti terus informasinya di Instagram @GenPILombokSumbawa dan Twitter @GenPINTB.

Sebagai informasi, GenPI NTB adalah komunitas Generasi Pesona Indonesia pertama yang dulu dibentuk untuk mempopularkan Wisata Halal atau Family Tourism di NTB. Mereka berhasil membawa Lombok memborong banyak penghargaan dari World Halal Tourism Awards selama dua tahun.

GenPI NTB juga sudah banyak pengalaman dalam membuat berbagai kegiatan seperti kuliner, blogger camping, famtrip, dan media partner.

Jhe mengatakan, Pasar Pancingan akan berhasil juga berkolaborasi dengan prinsip Pentahelix, Academician, Business, Community, Government, dan Media (ABCGM).

“Kami adalah community dan media sosial. Pemprov NTB juga hampir pasti setuju, tinggal menggandeng pelaku bisnis dan intelektual kampus,” kata dia.

Koordinator GenPI Nasional, Mansyur Ebo, menambahkan, ada banyak kreasi pasar yang sedang dipersiapkan. Semua berbasis pada atraksi pariwisata, untuk memperkuat daya tarik dan daya saing destinasi.

“Kami selalu menggabungkan nature alam, culture atau budaya, dan dikombinasi dengan manmade,” ujarnya.

Pasaran adalah bentuk kopi darat atau offline komunitas netizen dan masyarakat umum yang tematik. Anak muda zaman “now” tidak mau yang biasa-biasa saja. Semua harus punya cerita, asyik di foto, dan kreatif.

“Mereka maunya berlama-lama nongkrong, seperti di cafe, asal jaringan telekomunikasinya bagus,” ucap Mansyur.

Pada Minggu (12/11/2017), jaringan telekomunikasi di Pasar Karetan Kendal sudah 4G. Lalu, disiapkan pula banyak colokan listrik, karena kebutuhan dasar mereka adalah komunikasi data.

“Jadi mereka bisa live FB, Facetime, Line dan lainnya,” ucap Mansyur, yang terus membangun GenPI dan GenWI untuk menggaungkan destinasi, event, dan kebijakan kepariwisataan.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Nusantara, Esthy Reko Astuty, yang sempat hadir di Pasar Karetan, Minggu (5/11/2017), mengapresiasi semangat anak-anak muda dalam berkreasi. Menciptakan pasar-pasar dengan berbagai karakter, sesuai daerahnya.

“Seperti yang di Radja Pendapa Camp ini, menggabungkan antara adventure, nature, culture dan ada banyak sentuhan buatan atau manmade,” kata dia.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya