Saat Seniman dan Budayawan Adu Tangkas Masak Nasi Goreng

Bertajuk Malari, Lomba Masak Lima Belas Januari berlangsung heboh karena pesertanya berasal dari kalangan seniman dan budayawan.

Diterbitkan 17 Januari 2018, 10:41 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Jakarta

2 dari 3 halaman

58 Orang Peserta

Lomba masak nasi goreng ini diikuti 58 seniman dan budayawan Yogyakarta meperingati kejadian mencekam MALARI pada 15 Januari 1974 yang menolak modal asing waktu itu. Para seniman dan budayawan Yogyakarta memperingati Malari itu dengan Malari, Lomba Masak Lima Belas Januari Seniman & Budayawan Yogyakarta di XT Square.
 
"Ada 58 orang seniman budayawan memperingati Malari. Orang Jogja itu suka dengan plesetan dan jenaka ini cara berbeda," ujar Widihasto Wasana Putra  Ketua Panitia Malari.
 
3 dari 3 halaman

Nama-Nama yang Unik

Hasto mengatakan pemenang lomba menyandang nama-nama nasi goreng dengan rasa politik seperti Nasgor Lengser Keprabon, Nasgor Aman Terkendali, Nasgor Isih Penak Zamanku Tho, Nasgor Subversif, Nasgor Salah Prosedur, Nasgor Kambing Hitam, Nasgor Nepotisme dan lain sebagainya. Pemilihan nama-nama nasi goreng rasa politik sebagai upaya mengajak masyarakat merefleksikan situasi politik secara jenaka.
 
"Saat ini masih terjajah secara ekonomi memasak ini ekspresi politik dan jadi refleksi situasi demokrasi yang telah melalui horor politik," ujarnya.
 
Hasto mengatakan pemenang masing-masing membawa pulang uang tunai sebesar 500 ribu rupiah dalam bentuk uang receh seribuan rupiah dan limaratus rupiah. Lilik Shaggydog,Yati Pesek, Yanjangkrik Jogja, Bambang Gundul dan Dibyo Primu berlomba memenangkan lomba.
 
"Receh itu sesuatu hal yang kecil atau sedikit jumlahnya jika dipersatukan akan menjadi besar dan berguna," ujarnya.
EnamPlus