Liputan6.com, Jakarta Kebanggan pariwisata Indonesia lahir di Internationale Tourismus-Borse (ITB) 2018. Menteri Pariwisata Arief Yahya menjadi bintang 2018. Arief Yahya menjadi tokoh yang mengisi satu halaman informasi resmi pameran wisata raksasa ITB Asia News 2018 di hari pertama, Rabu (17/10).
Foto menteri asli Banyuwangi itu terpampang gagah di halaman depan. Dengan tulisan judul yang berukuran besar ITB Asia 2018 : Riding The Wave ; Asias leading travel trade show opens its gates for 2018 on groundswell of tourism growth.
Baca Juga
Target Kunjungan Wisman 2025 Naik Jadi 17--19 Juta Orang, Pariwisata Berkualitas Tetap Jadi Fokus Utama
Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10 Persen di Masa Libur Nataru Selama 16 Hari, Berlaku Mulai Kapan?
Pariwisata Jadi Andalan Perekonomian Indonesia, Kemenpar Minta Tambahan Pagu Anggaran 2025 Rp2,25 Triliun
Pameran tersebut memuji Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang dipimpin oleh Arief Yahya telah menjadi bintang di Asia karena mampu mengalami pertumbuhan pariwisata di dunia sebesar 22 persen.
Advertisement
"With impressive regional growth, a star destination is Indonesia, with an increase of 22 %," ujar ITB Asia News di halaman depannya.
ITB Asia News juga menerbitkan wawancara khusus dengan pria yang sukses membawa Kemenpar menjadi nomor satu dan terpilih sebagai #TheBestMinistryOfTourism2018 se-Asia Pasifik di Bangkok, Thailand beberapa waktu lalu.
Wawancara khusus Menpar berada di halaman 8 ITB Asia News. Di wawancara tersebut, ITB Asia memberikan judul "Indonesia Sets out Renewed tourism Ambitions ; Internasional visitor numbers to Indonesia grew three times higher than regional and global growth in 2017".
Kemenpar mengalami peningkatan yang luar biasa signifikan saat dipimpin Rief Yahya. Belum lama ini, selain ITB Asia yang mengakui pertumbuhan Indonesia, The World Travel & Tourism Council (WTTC) juga mengakui kehebatan Kemenpar yang dipimpin Arief Yahya. Kekuatan pariwisata Indonesia ditempatkan dalam 10 besar dunia. Tepatnya peringkat 9. Posisi ini mengalahkan Malaysia, Thailand dan Singapura.
Penilaian dilakukan WTTC berdasakan perkembangan kepariwisataan selama beberapa tahun belakangan. Khususnya dari pertumbuhan secara global, spending wisatawan mancanegara, spending wisatawan domestik (nusantara), dan investasi pemerintah.
Yang membuat bangga, posisi ini terbaik diantara negara-negara Asia Tenggara lainnya. Seperti Thailand yang berada di peringkat 12, Filipina dan Malaysia di peringkat 13, dan Singapura di peringkat 16, serta Vietnam di posisi 21.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Ni Wayan Giri Adnyani didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Masruroh mengaku bangga dengan raihan tersebut. Kemenpar di bawah kepemimpinan Arief Yahya memang terus berkembang dan tak kenal hentinya berpromosi di pasar-pasar utama. Salah satunya di ITB Asia 2018.
Kata Masruroh, Kemenpar tampil all out di ITB Asia 2018. 91 industri pariwisata Indonesia mengisi booth ITB yang berdesain Kapal Pinisi. 91 Industri pariwisata yang akan dilibatkan dalam ajang ini, akan menempati areal seluas 405 m2.
Para industri ini berasal dari 15 provinsi. Antara lain Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, D. Yogyakarta, Kalimantan Barat, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Papua dan Bali. ITB Asia berlangsung di Marina Bay Sands, Singapura, 17-19 Oktober 2018.
Selain itu, Wonderful Indonesia juga menggandeng 4 Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) untuk menambah daya dobrak. Terdiri dari Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, Bali dan Kalimantan Barat. Mereka akan bersama-sama industri lainnya merayu pasar Singapura.
Ada alasan mengapa Wonderful Indonesia akan all out. Pertama, Singapura adalah pasar utama Indonesia. Originasi yang jumlah wismannya paling besar, sebelum akhirnya disalip Tiongkok di tahun 2016.
"Ini penyelenggaranya diendorse khusus oleh tim ITB - Internationale Tourismus-Borse. Ini setiap tahun menjadi travelmart terbesar di dunia. Mereka berkolaborasi dengan Singapura untuk membuat pertemuan seller dan buyer industri wisata. Dan semua berkumpul di sini. Ini kesempatan Indonesia tebar pesona ke dunia,"kata wanita yang biasa disapa Iyung itu.