Genta Sriwijaya, Pergelaran Seni Sejarah Bernuansa Kekinian

Pagelaran seni Genta Sriwijaya memperkenalkan sejarah di masa lalu lewat suguhan panggung dengan sentuhan kekinian.

oleh Putu Elmira diperbarui 22 Nov 2018, 13:18 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2018, 13:18 WIB
Genta Sriwijaya, Pagelaran Seni Sejarah Bernuansa Kekinian
Pagelaran seni Genta Sriwijaya memperkenalkan sejarah di masa lalu lewat suguhan panggung dengan sentuhan kekinian. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Ada beragam cara melestarikan budaya dan memperkenalkan sejarah pada generasi muda. Salah satu upaya itu ditampilkan dalam pergelaran seni bertajuk Genta Sriwijaya yang telah digelar di Teater Besar Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Selasa, 20 November 2018.

Acara persembahan Sekar Ayu Jiwanta Foundation ini menyuguhkan perpaduan seni tari, teater, musik, dan komedi. Meski berkisah tentang kejayaan masa lalu, namun sentuhan kekinian seperti video mapping pun dimunculkan untuk menghibur para penonton.

"Kita eksplorasi koreografi masa lalu sederhana dari gambar, patung, tradisi Sumatera Selatan. Abad ke-8 belum mengetahui persis seperti apa saat itu, saya bilang diawal konsep kekinian dari abad ke-8 lebih entertaining," jelas Denny Malik selaku Pengarah Seni Genta Sriwijaya usai pementasan.

Selama 1,5 jam, penonton disajikan pementasan sejarah dengan polesan beberapa unsur kekinian yang kian menghidupkan pentas. Kisah bermula dari potret Kerajaan Sriwijaya yang menjunjung tinggi nilai keagamaan, di mana sang Raja memohon doa restu karena akan melakukan perjalanan suci.

Berlanjut pada keramaian di dermaga kerajaan Melayu hingga sempat terjadi peperangan antara dua kerajaan. Cerita ditutup dengan perayaan keberhasilan perjalanan suci juga bersatunya Kerajaan Sriwijaya dan Melayu lewat pernikahan Pangeran Darmapala dan Putri Tritaradewi.

Sementara, pagelaran yang disutradarai oleh Teguh "Kenthus" Ampiranto ini menggaet Tohpati sebagai penata musik. "Zaman itu musik belum jelas. Tapi, saya pribadi mengacu pada melayu, skill pelog Jawa masa Syailendra Majapahit. Kita nggak bisa terlalu serius karena ini hiburan," kata Tohpati.

Permainan multimedia seperti video mapping menjadi salah satu konsep yang diusung dalam Genta Sriwijaya. "Ketika ada beberapa mood yang kurang, saya tambahkan sulir-sulir cantik di sebelah kanan yang tadinya di tengah saja," kata Rangga Djoned selaku Perancang Produksi.

Selain itu, Genta Sriwijaya turut melibatkan sederet artis dan pesohor negeri. Mereka adalah Andrea Miranda, Daniel Christianto, Ivy Batuta, Bambang Pamungkas, Ruth Sahanaya, Inaya Wahid, Yenny Wahid, Cathy Sharon, Ncess Nabati, Sogi Indra Dhuaja, dan Deasy Novianty.

Seluruh keuntungan pergelaran seni Genta Sriwijaya akan didonasikan untuk pendidikan anak-anak kurang mampu di Sumatera Selatan. "(Terkumpul) Rp 1,5 miliar dari tiket dan sponsor karena memang ini untuk pendidikan jadi banyak orang yang tergerak," ungkap Tribuana Tungga Dewi, penyelenggara Genta Sriwijaya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya