Liputan6.com, Jakarta - Cabat yang akhirnya menjelma jadi koleksi ikonis Bottega Veneta pertama kali diperkenalkan tahun 2011. Siapa sangka, kontruksi tas yang tampak sederhana itu justru membutuhkan keterampilan luar biasa.
Tas rancangan Daniel Lee selaku direktur kreatif ini memiliki wajah ganda yang disebut fettuce. Ditambah teknik anyam menggunakan tangan, tas tersebut terlihat begitu cantik. Musim ini, Bottega Veneta kembali melahirkan pengerjaan dengan aksen garis selebar empat centimeter untuk menciptakan Maxi Cabat.
Advertisement
Baca Juga
Setidaknya dibutuhkan 20 kulit nappa berbentuk stripe dengan pengerjaan selama kurang lebih 20 hari. Akhirnya, Maxi Cabat hadir dalam tiga variasi rancangan, yakni woventote besar, totebag berhias kulit halus di bagian atas, dan versi anyaman yang lebih kecil dengan tali dapat dipindahkan.
Semua varian tersedia dalam warna kontras dan insolid. Koleksi terbaru Maxi Cabat ini melengkapi Maxi Cabat yang sudah tersedia lewat Nero Soft Crocodile dan Matte Calf.
Â
Tak hanya tas, Bottega Veneta juga menghadirkan koleksi pouch rancangan Daniel Lee. Pouch ini memiliki tampilan oversized yang terbuat dari bahan kulit, di mana material tersebut menyelimuti bingkai dan menciptakan bentuk bulat nan esentrik.
Tersedia dalam tiga jenis, koleksi pouch ini menampilkan karakter berbeda. The Velvet Calf Intrecciato Pouch menyajikan tenunan intrecciato khas Bottega Veneta yang lembut. Sementara The Butter Calf Pouch tampak cantik dengan panel kulit yang halus. Terakhir, Cocco Souple terdiri dari empat kulit yang dikerjakan secara teliti untuk mencapai kesinambungan.
Masih termasuk dalam koleksi pouch terbaru dari Bottega Veneta, hadir pula versi yang lebih kecil bernama The Pouch 20. Desainnya mencerminkan ketiga varian pouch Bottega Venetta dalam koleksi Spring/Summer 2019 dengan ukuran lebih kecil.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: